NASAL - Dinas Pertanian (Dispar) Provinsi Bengkulu menggelar kegiatan grebek sawah di Desa Gedung Menung Kecamatan Nasal, Rabu 7 Agustus 2024.
Grebek sawah ini temanya "Diseminasi Informasi Teknis, Sosial, Ekonomi dan Inovasi Pertanian". Gerebek sawah ini untuk menjaring aspirasi petani.
Sekaligus memberikan ruang bagi petani terhadap pengalaman dan pengetahuan sekitar pertanian.
Bupati Kaur H Lismidianto, SH, MH melalui Kepala Dinas Pertanian Kaur Kastilon Sirad, S.Sos mengatakan, hasil kesepakatan bersama dalam rapat interen yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Dari 15 Kecamatan dan 192 desa di Kabupaten Kaur, Desa Gedung Kecamatan Nasal terpilih menjadi lokasi kegiatan grebek sawah dari Dinas Provinsi Bengkulu. Ini dikarenakan kondisi padi di desa setempat dinilai kurang bagus.
"Hasil temuan kami, pertumbuhan padi di desa ini tidak maksimal. Ini dikarenakan dampak el nino yang terjadi beberapa waktu lalu. Serta kurangnya perawatan dan ketersediaan air. Itulah alasan salah satunya acara grebek sawah ini ditetapkan di desa ini," ujarnya
BACA JUGA:Jelang Pendaftaran Paslon, Dirikan Posko Pengamanan Pilkada, Komisioner KPU Kaur Dikawal
BACA JUGA:Anggota DPRD Juga Ketua PKB Melapor ke Polres Kaur, Ini Kasusnya
Lanjutnya, el nino baru saja berakhir dan berganti menjadi la nina. Perubahan pola cuaca yang kompleks membuat tanam tumbuh kurang maksimal.
Jika tidak dilakukan perawatan yang maksimal. Melalui kegiatan grebek sawah ini, para petani tidak hanya menyampaikan pendapat mereka.
Tapi mereka juga diberikan solusi dan cara menjaga padi. Agar tetap tumbuh dengan baik walaupun sekarang dihadapan dengan la nina.
"Dalam kegiatan ini kami juga mendiskusikan berbagai aspek teknis pertanian. Sehingga para petani dapat menyampaikan aspirasinya kepada kami. Aspirasi itu nanti akan kami bawa dalam forum rapat bersama. Untuk mengatasi persoalan yang terjadi kepada para petani. Dengan adanya giat ini kami dapat membangun sinergi dan meningkatkan kolaborasi untuk mencapai hasil pertanian yang lebih baik," ungkapnya.
Terpisah, Kades Gedung Menung Ibnu Saleh mengatakan, air menjadi masalah besar bagi para petani di desanya. Pola cuaca yang kompleks dari El Nino menjadi La Nina menyebabkan hamparan sawah paye tumbuh tidak maksimal.
Dalam kesempatan ini para petani meminta Dinas Pertanian provinsi dan kabupaten dapat memberikan solusi terhadap tanaman mereka. Karena perubahan cuaca yang kompleks ini telah menyebabkan kerusakan terhadap tanaman.
"Intinya para petani ini meminta agar irigasi yang rusak ini. Dapat segera diperbaiki karena air menjadi sumber penting untuk lahan pertanian. Walaupun sudah diberikan pupuk atau obat untuk mencegah hama sekalipun. Kalau sawah kekurangan air padi tidak akan tumbuh maksimal," tegas dia.*