BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Akan Kunker, Ini Agenda dan Jadwalnya
Meskipun sempat mengalami re-ra atau reorganisasi dan rasionalisasi, yang mengubah pangkatnya dari letkol menjadi mayor, karirnya di TNI tetap berlanjut.
Moeffreni bertugas sebagai kepala staf di Resimen Bogor. Setahun kemudian, dia menjabat sebagai pengganti sementara Gubernur Militer Bandung.
Tidak lama setelah itu, Moeffreni pindah ke Jakarta dan bertemu dengan Jenderal Ahmad Yani, mantan teman sekolahnya di PETA.
Moeffreni ditunjuk sebagai Wakil Asisten V Kepala Staf Teritorial TNI AD, yang berlokasi di Mabes AD di Jalan Merdeka Barat.
BACA JUGA:SERU! Pembukaan Dandim Cup 2024, Forkopimda Bengkulu Selatan Gunduli Forkopimda Kaur 5:1
Moeffreni hanya memegang jabatan ini sampai tahun 1960, setelah itu dia mengundurkan diri dari kedinasan TNI dan meminta resign.
Selepas kehidupan militernya, dia sempat mencicipi dunia politik dengan menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) dari Fraksi ABRI dan kemudian anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR).
Moeffreni meninggal dunia di RSPP Jakarta pada 27 Juni 1996 karena sakit yang dideritanya.
Jenazah patriot putra Betawi itu dikebumikan di Tanah Kusir bukan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata karena sesuai wasiatnya sebelum meninggal.