KORANRADARKAUR.ID – Wow Suku ini masih eksis hingga sekarang, nah setelah mendengar hal tersebut, kira-kira suku manakah yang masih eksis hingga saat ini. Penasaran dengan jawabannya simak informasi ini lebih lanjut.
Dengan banyaknya suku dan budaya di Indonesia tentu banyak pula ragam suku yang memiliki ciri khas masing-masing. Tidak heran apabila mendengar suku yang masih eksis seperti saat ini.
Suku yang masih terbilang eksis sampai saat ini yaitu, Suku Jawa Timur. Bahkan suku ini memiliki ragam ciri khas tersendirinya. Provinsi Jawa Timur memiliki keberagaman agama, kebudayaan, hingga bahasa.
Provinsi Jawa Timur adalah provinsi di sebelah timur Pulau Jawa dengan penduduk 41.416.407 orang yang tinggal di 29 kabupaten dan 9 kota. Ini adalah provinsi terluas di antara enam provinsi Pulau Jawa dan memiliki populasi tertinggi kedua di Indonesia, hanya kalah dari Jawa Barat.
Mengutip dari tugujatim.id, berikut ini suku yang ada di Jawa Timur yang wajib kamu ketahui.
1. Suku Jawa
Suku yang ada di Jawa Timur yang pertama merupakan suku mayoritas penduduk Pulau Jawa. Mereka dikenal sebagai masyarakat yang teguh pada prinsip dan filosofi hidupnya serta berkepribadian ramah.
BACA JUGA:Jangan Sampai Terlewat! Yuk Daftarkan Lomba Cerdas Cermat APBN 2024, Tingkat SMA SMK MA
BACA JUGA:Kesal Ada Siswi Putus Sekolah Karena Kebijakan Aneh, Dewan Segera Panggil SMKS Aisyiyah Manna
Selain itu, suku ini juga memiliki hasil budaya yang beragam dan unik, seperti rumah adat Joglo, tarian tradisional, pakaian tradisional, permainan tradisional dan bahasa lokal.
2. Suku Madura
Suku yang ada di Jawa Timur dengan populasi masyarakat terbanyak kedua setelah Suku Jawa adalah Suku Madura. Mayoritas masyarakat Suku Madura memiliki logat bicara yang khas dan mudah dikenali.
3. Suku Osing
Suku Osing adalah penduduk asli yang tinggal di daerah Banyuwangi. Keberadaan mereka lekat kaitannya dengan sejarah Kerajaan Blambangan yang pada zaman dahulu memutuskan untuk menetap dan tinggal di Jawa Timur.
Masyarakatnya pun kerap dikenal dengan sebutan “Wong Blambangan”. Karena letaknya yang berada di pesisir timur Pulau Jawa, masyarakat Osing tidak jarang dapat menggunakan bahasa campuran antara Jawa, Osing, Madura dan Bali dalam berkomunikasi.