Menampaki Jejak Pengasingan Bung Karno Hingga Jatuh Cinta dengan Gadis Bengkulu

Kamis 01 Aug 2024 - 16:19 WIB
Reporter : Riska Ayu Kurniati
Editor : Dedi Julizar

Ratna Djuami, anak angkat Bung Karno, yang saat itu memasuki masa SMA, memutuskan untuk melanjutkan sekolah di Yogyakarta.

Keputusan Ratna untuk bersekolah di Yogyakarta membuat Inggit Ganarsih, istri Bung Karno mendampinginya.

Saat Bung Karno di pengasingan, Fatmawati menangani semua pelayanan rumah tangga setelah Inggit dan anak angkatnya pergi.

BACA JUGA:Sering Renggut Nyawa Pengunjung, 5 Wisata di Indonesia Ini Paling Rawan Bahaya

Akhirnya, cinta antara Bung Karno dan Fatmawati muncul. Jadi, Bung Karno berpamitan dengan Inggit dan menikahi Fatmawati. Namun, Inggit menolaknya karena dia tidak ingin dimadu. 

Namun, pernikahan tersebut berlangsung pada tahun 1943 berkat peran Mohammad Hatta dan Buya Hamka dalam memberikan penjelasan kepada Inggit.

Setelah menikah, Fatmawati dibawa ke Jakarta untuk mendampingi Presiden Soekarno. 

Bung Karno sangat menyayangi Inggit. Inggit memainkan peran penting dalam perjuangan Bung Karno selama dua puluh tahun menjalani kehidupan rumah tangga.

Saat proklamasi kemerdekaan diumumkan, Inggit tidak berada di disamping Bung Karno.

Namun demikian, kehadiran Inggit dalam kehidupan dan perjuangan Bung Karno menjadi hal yang sangat luar biasa. 

BACA JUGA:Kenal Lebih Dekat Yuk dengan Pahlawan Nasional Perempuan Asal Bengkulu, Intip Peninggalannya Kepada Indonesia

Inggit tetap teguh dan sabar ketika Bung Karno menyatakan keinginan untuk menikah lagi untuk memiliki anak.

Dia memilih untuk kembali ke keluarganya di Bandung, Jawa Barat. Saat ini, rumah itu berfungsi sebagai saksi sejarah kehidupan Bung Karno di Bumi Rafflesia.

Jalan Soekarno-Hatta adalah nama jalan di depan rumah yang dirancang dengan gaya Eropa dan Cina.

Di rumah pengasingan itu, banyak barang-barang Bung Karno masih disimpan. Antara lain 303 judul buku dengan bahasa Belanda di ruang kerja bagian depan, 120 pakaian pentas sandiwara Monte Carlo, koleksi foto sebanyak 22 buah, tempat tidur dan sepeda ontel.

Rumah pengasingan ini pernah digunakan sebagai markas perjuangan PRI, stasiun RRI, rumah tinggal AURI dan kantor pengurus KNPI Dati I dan II. Di bagian belakang rumah pengasingan Bung Karno terdapat sumur tua. 

Kategori :