KORANRADARKAUR.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI mengamankan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), Senin 18 Desember lalu.
Orang nomor satu di Maluku Utara ini ditangkap atas dugaan jual beli jabatan dan korupsi proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara.
Tak hanya itu, kabarnya selama dia menjabat Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba sering order pelacur (wanita penghibur) hingga habiskan uang sebesar Rp 3 Miliar.
Mayoritas pelacur yang dipesannya dengan rentang usia produktif (anak muda).
BACA JUGA:Malas untuk Dandan Tapi Ingin Tampil Cantik? Ini Dia Solusinya Dijamin Tanpa Ribet Langsung Sat Set!
BACA JUGA:Harga Emas Antam, Emas Batangan Gift Series dan Perak per 22 Juli 2024
Informasi ini disampaikan, Eliya Gabrina di Pengadilan Tipikor Negeri Ternate Maluku Utara, Kamis 18 Juli 2024 lalu.
Eliya Gabrina mengkalim, bahwa dirinya bagian dari keponakan Abdul Ghani Kasuba. Selama dia menjabat sebagai gubernur hubungan mereka cukup dekat.
Sangking dekatnya, dirinya pernah beberapa kali menemani dan memesan pelacur untuk Abdul Ghani Kasuba. Pelacur itu dibayar lewat rekning BCA dan BRI Mandiri.
Aksi bejat yang dilakukan oleh mantan Gubernur ini disampaikan Eliya Gabrina kebanyakan diluar kota, salah satunya Jakarta.
Selesai memesan wanita, biasanya mereka melakukan pertemuan di hotel ternama yakni, Hotel Bidakara, Swiss-Belhotel di Jakarta dan Hotel Bela di Ternate. Paling lama mereka di hotel itu 1-2 jam.
"Saya biasa nunggu diluar. Soalnya mereka tidak lama hanya 1-2 jam. Saya kurang tahu ada yang mereka lakukan di dalam hotel ini. Tapi yang jelas setiap bepergian dengan beliau. Saya yang mengasihkan uang kepada wanita-wanita itu sebesar Rp 10 Rp 50 juta," ujarnya.
BACA JUGA:Jangan Sampai Ketinggalan, Berikut 16 Destinasi Wisata Paling Dicari Wisatawan di Pulau Bintan
BACA JUGA:Desa Tebing Rambutan Pilot Projek Program Pesiar BPJS, Alasannya Kepesertaan Tinggi
Alasan Eliya Gabrina mau memesan dan menemani mantan Gubernur Maluku ini mengorder wanita pelacur. Agar dirinya mudah mendapatkan proyek di lingkungan Pemprov Maluku Utara.