NASAL - Jalan lintas Desa Sinar Banten Kecamatan Nasal amblas, Kamis 18 Juli 2024. Meninggal lubang yang cukup besar, kondisi ini tentu membahayakan pengguna jalan yang melintas.
Sebab lokasinya berada tepat selepas tikungan. Ditambah lagi hingga kini tidak dipasang tanda atau rambu-rambu peringatan, baik itu dari kayu ataupun police line.
Kades Sinar Banten Sarnak mengatakan, ruas jalan tersebut amblas karena tidak mampu menahan beban berat dari kendaraan yang melintas. Juga disebabkan faktor longsor yang terjadi hingga menyebabkan di sisi jalan berlubang.
BACA JUGA:Bandit Rumah Kosong Kembali Beraksi di Bengkulu Selatan, Korban Rugi Puluhan Juta, Pelaku Kabur
Pihaknya mengaku, lupa memasang rambu peringatan di area jalan, karena kesibukan mereka di Kantor Desa (Kandes). Namun dipastikan rambu peringatan rambu akan segera dipasang.
"Allhamdulillah sejauh ini, belum ada korban kecelakaan akibat jalan amblas, kalau bisa jangan sampailah. Kepada pengendara yang melintas pada malam hari. Saya minta untuk berhati-hati saat melintas di jalan tersebut. Gunakan lampu penerangan yang tinggi, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Karena posisi jalan yang amblas berada tepat tikungan dan tebing," ujarnya.
Sarnak mengaku, ruas jalan amblas didesanya sudah sering terjadi. Bahkan di tahun 2023 ada 3 titik ruas jalan amblas akibat longsor. Namun semuanya sudah diperbaiki.
Satu titik ruas jalan amblas ini akan segera disampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaur untuk diperbaiki. Karena kondisinya membahayakan pengendara yang melintas. Apalagi jalan ini, merupakan akses utama warga Bukit Indah, Desa Sinar Banten untuk turun ke Bintuhan dengan waktu yang singkat.
"Kalau memang nanti, tidak ada respon dari PUPR Kaur. Kami akan memperbaiki jalan tersebut menggunakan dana pribadi, dengan cara dicor menggunakan semen. Kalau dibiarkan menganga seperti ini, kami khawatir nanti membahayakan masyarakat yang melintas. Apalagi jalan ini merupakan akses masyarakat turun naik menggunakan kendaraan," ujarnya.
BACA JUGA:Penyalahgunaan Samcodin Masih Jadi Ancaman Anak Muda di Bengkulu Selatan, Ini Buktinya
Sementara, Suparto (54) warga Desa Suka Jaya mengatakan, kondisi jalan amblas sangat membahayakan pengguna jalan. Karena posisinya berada tepat disamping tikungan, ditambah lagi tidak ada rambu peringatan.
Jika tidak segera diperbaiki oleh pemerintah khawatir memakan korban. Apalagi lubang jalan menganga cukup besar dan ngerinya dibawah jalan tersebut jurang dengan kedalam kisaran 3 Meter (M) lebih. Seharusnya hal-hal kecil seperti ini menjadi perhatian serius oleh pemerintah.
Agar pengguna jalan tidak merasa khawatir saat melintas dijalan saat malam hari.
"Betul, kalau siang masih aman, posisi jalan masih terlihat. Kalau malam hari dengan penerangan yang minim itu yang bahaya. Kalaupun belum diperbaiki setidaknya pasang rambu di daerah jalan amblas. Jika dibiarkan seperti ini, tampa memasang rambu peringatan. Membahayakan kami sebagai pengguna jalan. Kita ambil buruknya seandainya terjadi kecelakaan akibat jalan ini. Pemerintah pasti tidak akan tanggungjawab," tegasnya.