Kapal Perintis Gagal Sandar di Dermaga Linau, Pembangunan Milyaran Mumbazir

Minggu 14 Jul 2024 - 20:55 WIB
Reporter : Rega Jusa
Editor : Dedi Julizar

MAJE - Kapal Perintis Muhammad Husni Thamrin milik Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta rute Linau - Enggano - Bengkulu melakukan ujicoba sandar di Dermaga Linau Desa Linau Kecamatan Maje, Minggu 14 Juli 2024.

Ujicoba sandar ini disaksikan Dinas Perhubungan (Dishub) Bengkulu dan Kantor Kesahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Klas III Pulau Baai Bengkulu.

Hasil ujicoba, kapal Perintis gagal sandar di Dermaga Linau. Padahal saat akan bersandar kondisi laut bagus, hanya saja tekanan ombak ke kapal terlalu tinggi. Bahkan dalam upaya sandar ini pelampung kapal ada yung pecah.

Kondisi ini tentu menyakitkan, sebab untuk membangun dermaga sandar itu sudah menghabiskan puluhan milyar rupiah dana dari APBN.

Ini terjadi diduga akibat kelalaian dalam peletakan lokasi. Dulu, waktu penelitian awal lokasi dermaga bukan di tempat yang dibangun saat ini.

Melainkan kisaran 50 meter ke arah ujung lagi. Jika dermaga ini tidak bisa disandar kapal, dipastikan pembangunan dengan dana puluhan milyar ini jadi menumen saja, hanya akan menjadi lokasi tempat masyarakat memancing saja.

BACA JUGA:Pencairan DD Tahap Dua Kaur Sudah Dilakukan, Segini Desa Belum Pencairan

BACA JUGA:Sejumlah ASN di Bengkulu Maju Pilkada, Ini Tanggapan Gubernur

Kabid Pelayaran Dishub Provinsi Bengkulu Sugeng Darojati, ST, MT mengatakan, pembangunan Dermaga Linau yang baru ini sudah sesuai standar kelayak sandar.

Namun, tekanan gelombang laut yang menghantam ke arah kapal terlalu tinggi, sehingga tidak memungkinkan untuk dijadikan lokasi sandar.

Kalaupun dipaksa, konsekuensinya terjadi kerusakan pada kapal. Sugeng menyebutkan, jika dermaga tersebut tidak dilakukan penambahan bangunan. Dipastikan Dermaga Baru tersebut tidak layak sandar.

"Kalau berbicara standarisasi, pembangunan Dermaga Linau ini sudah memenuhi standarnya. Hanya saya tekanan ombak ke arah dermaga itu cukup tinggi. Sehingga dermaga ini tidak cocok untuk dijadikan lokasi sandar kapal. Kalau dipaksakan kapal bakal mengalami kerusakan. Memang harus ada penambah pembangunan membenteng ke arah ujung dermaga seperti hurut T," ungkapnya.

Terpisah, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai Bengkulu Dr. M. Israyadi, SH, MH mengatakan, dalam uji kapal Perintis kemarin pelampung angin pembatas kapal dan dermaga sempat pecah.

Karena tekanan gelombang ombak ke kapal kuat. Dengan kondisi itu, pihaknya akan mengusulkan agar dermaga lama dilakukan rehab berat atau penambangan bangun di dermaga baru.

Sementara dermaga baru sementara akan dijadikan penahan gelombang. 

Kategori :