KORANRADARKAUR.ID - Di era yang semakin canggih saat ini, impian untuk bekerja di luar negeri seringkali menjadi cita-cita banyak orang.
Banyak yang percaya bahwa bekerja di luar negeri akan membuka peluang baru, meningkatkan taraf hidup, dan memberikan pengalaman yang berharga.
Namun, di balik impian tersebut, terselip ancaman yang tidak terlihat, yaitu lowongan kerja palsu di luar negeri. Untuk itu yuk cari tahu apa saja modus lowongan kerja palsu di luar negeri.
Lowongan kerja palsu merupakan ancaman serius yang dapat merugikan banyak orang, mulai dari kehilangan uang hingga berisiko menjadi korban perdagangan manusia.
Bagi yang berencana untuk bekerja di luar negeri, harus selalu waspada dan menghindari lowongan kerja palsu.
Pasalnya, penipuan seperti ini sering terjadi di Indonesia dan merugikan banyak orang.
BACA JUGA:Predator Anak di Kaur Mengganas, 9 Kasus dengan 12 Tersangka
BACA JUGA:78 Pelajar Bersaing di O2SN Tingkat Kabupaten Kaur, Bupati Lismidianto Ingatkan Panitia
Salah satu kasus penipuan terbesar tahun 2022 adalah 934 WNI yang menjadi korban penipuan kerja di luar negeri, terutama di Asia Tenggara.
639 kasus terjadi di Kamboja, 142 di Myanmar, 97 di Filipina, 35 di Laos, dan 21 di Thailand. Menurut informasi yang dikumpulkan, korban dijanjikan gaji yang tinggi, tetapi posisi mereka masih tidak jelas.
Beberapa orang bekerja sebagai penipu online sampai operator judi online dan karena paspor mereka ditahan mereka bahkan tidak bisa pulang ke Indonesia.
Dikutip dari girlsbeyond.com, berikut adalah ciri modus lowongan kerja palsu di luar negeri:
1. Penipuan di media sosial
Lowongan kerja di negara asing, seperti Kamboja, Filipina, Laos, Myanmar, dan Thailand, sering diumumkan melalui berbagai platform media sosial, terutama Facebook, LinkedIn, X, Telegram dan WhatsApp.
Beberapa platform biasanya dapat memblokir profil dan iklan palsu, tetapi beberapa mungkin masih bisa lolos. Apalagi di platform X, yang tidak terlindungi sepenuhnya dari iklan pekerjaan palsu.