Namun ketimbang melakukan penyesuaian pekerjaan untuk Laurence, Orange sebagai bos perusahaanya. Lebih memilih membayar gajinya secara penuh selama 20 tahun, tanpa memberi tugas apa pun.
Oleh karena itu, Laurence pun melaporkan situasi yang dialaminya itu ke pemerintah dan Otoritas Tinggi untuk perlawanan terhadap perlakuan.
BACA JUGA:Buka dengan Banyak Posisi! PAM JAYA Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 Hingga S1
Laporan Laurence ditanggapi, dan Orange menunjuk mediator yang diberi mandat untuk menyelesaikan konflik tersebut, namun keadaan tidak membaik sama sekali. Laurence masih saja digaji tanpa tugas yang berarti.
Orange menduga raksasa telekomunikasi itu dengan sengaja membuatnya tidak nyaman, sehingga terpaksa berhenti dari pekerjaannya.
“Mereka lebih memilih untuk membayarnya daripada mempekerjakannya," kata Orange.
Dia menambahkan bahwa Laurence juga sudah mengajukan pengaduan terhadap empat manajer atas dugaan pelecehan moral dan perlakuan di tempat kerja terkait dengan kondisi kesehatannya.
"Bekerja bagi penyandang disabilitas berarti mendapat tempat di masyarakat, pengakuan dan terciptanya ikatan sosial," tuturnya .