MUARA SAHUNG – Kini musim hujan, masyarakat Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung miminta waspada. Tingginya intensitas hujan selama beberapa hari terakhir.
Telah membuat debit air Sungai Luas dan Sungai Kendau di desa tersebut, meningkat. Kondisi ini berpotensi terjadinya musibah banjir.
Tak hanya waspada terjadinya musibah banjir. Tingginya intensitas hujan ikut meningkatkan potensi terjadinya longsor. Karenanya masyarakat ikut diminta meningkatkan kewaspadaan.
Wilayah eks-Kaur Tengah terdapat sembilan titik berpotensi terjadi longsor. Daerah rawan itu yakni, daerah Seranjangan di Desa Tanjung Harapan, daerah Muara Kinal, Desa Sukamerindu, Desa Karang Dapo di Kecamatan Semidang Gumay.
Lalu Kelurahan Tanjung Iman di Kecamatan Kaur Tengah. Desa Tuguk dan Desa Pulau Panggung di Kecamatan Luas. Serta sepanjang jalan menuju Kecamatan Muara Sahung.
Dari pantauan Radar Kaur di beberapa titik lokasi berpotensi longsor. Seperti Daerah Tebing Pancur Surai Kelurahan Tanjung Iman, ataupun daerah Bunga Tanjung Desa Tuguk Kecamatan Luas.
Ataupun sepanjang jalan menuju Kecamatan Muara Sahung. Kondisinya masih dalam status waspada. Belum ditemui adanya jatuhan material longsor dalam skala besar.
Kades Ulak Bandung Didi Hirawansah, S.Pd mengatakan, debit air Sungai Luas yang berjarak sekitar 30 meter dari permukiman terlihat meningkat.
"Dalam keadaan normal. Ketinggian antara permukaan air dengan permainan air sekitar satu meter. Pantauan terakhir, tingkat ketinggiannya hanya sekitar setengah meter. Sedang untuk kondisi Sungai Air Kendau. Peningkatan debit air terlihat dari kian meluasnya aliran sungai," ujar Didi Hirawansah, Jumat (1/12).
Terpisah, Camat Muara Sahung Ahmad Gusran, S.Sos membenarkan, terjadinya peningkatan debit air di kedua sungai. Dia juga mengatakan, selain waspada dan siaga terjadinya musibah banjir.
Dirinya berpesan, agar masyarakat menjauhi aliran sungai. Guna mencegah terjadinya musibah tenggelam dan hanyut.
"Bukan hanya debit air yang meningkat. Arusnya juga menjadi lebih deras. Karenanya untuk sementara jauhi daerah aliran sungai," kata Camat Muara Sahung.
Pungkasnya, selain terus waspada dan siaga, menghadapi terjadinya musibah banjir. Diharapnya pihak desa terus dilakukan koordinasi. Baik dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDD) Kabupaten Kaur, kecamatan, kepolisian dan TNI.
“Harus terus koordinasi, jika terjadi perubahan kondisi air segnifikan. Kades harus memberitahu semua pihak yang bersentuhan dengan penanganan bencana,” paparnya. (yie)