BENGKULU SELATAN (BS) - Sungguh malang apa yang dialami oleh seorang Balita bernama Ahmad Fauzan (2) anak dari pasangan Jefi Ananda Riski dan Rani Puspitasari warga Desa Muara Tiga Ilir Kecamatan Kedurang.
Pasalnya, Balita mungil tersebut diagnosa oleh dokter menderita jantung bocor dan penyumbatan paru-paru. Sehingga, harus di rujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita yang berada di Jakarta.
Sayangnya, dengan kondisi orang tuanya Ahmad Fauzan yang hidup serba kekurangan, dan orang tua hanya berprofesi sebagai pertani. Sehingga, cukup sulit bagi mereka untuk membawa anaknya tersebut berobat ke Jakarta.
Kendati demikian, kedua orang tua bocah ini serta didampingi pihak keluarga, tidak berhenti untuk terus mengupayakan kesembuhanya dalam melawan penyakit yng diderita anak tersebut.
Sang ayah dari Ahmad Fauzan yaitu,
BACA JUGA:SMP se-Kaur Mengikuti OSN, Siap Ikuti Tingkat Provinsi
BACA JUGA:Cakada Wajib Tahu! Ini Jumlah Pemilih Pemula Pilkada 2024
Jefi Ananda Riski diketahui sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani. Ia terus berjuang untuk memuhi biaya hidup dan sekaligus biaya pengobatan buah hatinya.
Menanggapi hal tersebut, Kades Muara Tiga Ilir Kecamatan Kedurang Andri Gustian mengaku, pihaknya tidak tinggal diam dengan kondisi salah seorang warganya tersebut.
Bahkan, Kades menyebutkan, pihaknya terus berupaya mengumpulkan dana untuk biaya pengobatan Ahmad Fauzan. Berdasarkan keterangan dokter, anak itu harus mendapatkan perawatan intensif di Jakarta.
"Pengumpulan dana sudah kami lakukan. Karena anak ini (Ahmad Fauzan, red) harus di rujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta," ungkap Kades.
Andri berharap, adanya tangan para dermawan yang mau membantu Ahmad Fauzan. Sebab, uluran tangan dari para dermawan sangat membantu proses pengobatan Ahmad Fauzan dalam berjuang melawan sakitnya.
BACA JUGA:Remaja Bengkulu Selatan Tertangkap Kamera CCTV Saat Embat Motor di Parkiran Masjid
BACA JUGA:Jalan Lintas Provinsi di Perbatasan Rawan Longsor
"Kami membuka donasi untuk membantu Ahmad Fauzan. Setiap rupiah yang diberikan akan sangat berarti bagi kelangsungan hidup warga kami ini," jelas Andri.