BINTUHAN - Menjelang hari raya Idul Adha 1445 H, harga hewan kurban jenis sapi di Kabupaten Kaur mengalami kenaikan.
Yang mana untuk harga paling murah Rp 15 juta per ekor, dan paling mahal Rp 20 juta untuk sapi jenis lokal dan jenis sapi bali.
“Untuk harga hewan kurban tahun ini ada kenaikan, yang mana tahun sebelumnya Rp 14 juta sapi lokal paling murah, sedangkan saat ini Rp 15 juta hingga Rp 20 juta,” kata pengepul atau penjual hewan kurban, Aminudin, CH yang juga anggota DPRD terpilih Pemilu 2024 dari Partai PKS, Rabu 29 Mei 2024.
Dikatakannya, saat ini untuk jumlah stok hewan kurban di tempatnya masih tersedia.
BACA JUGA:Waspadai Penculikan Anak! Polda Bengkulu Patroli SD dan PAUD
BACA JUGA:80 Ha Sawah di Kaur Terancam Gagal Panen, Ini Penyebabnya
Untuk harga bervariasi, yang paling murah Rp 15 juta per ekor dan paling mahal Rp 20 juta.
Hewan kurban dengan harga tersebut jenis lokal dan sapi bali hingga keturunan Peranakan Ongole (PO). Harga yang ada sesuai dengan bobot atau berat sapi yang diminati.
Lanjutnya, kalau dibandingkan tahun sebelumnya memang untuk harga ada kenaikan.
Yang mana naiknya harga sapi kurban karena memang dari petani sapi telah memberikan harga yang sudah tinggi.
BACA JUGA:Jembatan Jalinbar Dirawat, Perhatikan Tujuan Utamanya
BACA JUGA:Sungai Paguci Kembali Telan Korban Jiwa, Begini Pesan Kades dan Kapolsek
Sehingga otomatis saat dijual ke masyarakat yang ingin berkurban ada kenaikan harga.
Ditambahkannya, saat ini untuk memenuhi kebutuhan permintaan hewan kurban belum memesan sapi dari luar daerah.
Sapi yang di jual adalah sapi hasil ternakan petani yang ada di Kabupaten Kaur.