BENGKULU SELATAN (BS) - Nampaknya tidak semua orang yang berprofesi guru mudah dalam menjalankan tugasnya untuk memberikan pendidikan kepada muridnya. Sebab, ternyata masih banyak perjuangan yang harus dilalui para tenaga pendidik untuk bisa sampai ke sekolah tempat ia mengajar.
Seperti yang terjadi pada guru yang mengajar di SDN 94 BS di Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya. Sebab, setiap hari para guru di sekolah ini harus rela "bermain" lumpur untuk menuju sekolahnya.
Hal tersebut dibenarkan langsung oleh Kepala SDN 94 BS, Inar Man saat dikonfirmasi Radar Kaur (RKa), Jumat (1/12). Dirinya mengaku, setiap hari sebelum bisa memberikan ilmu kepada para muridnya, para guru di sekolahnya ini harus berjuang dulu untuk tiba ke sekolah melalui jalanan yang berlumpur dan layaknya kubangan kerbau.
"Sangat menyedihkan, setiap hari kami (tenaga pendidik, red) harus rela melalui lumpur di jalan menuju ke sekolah. Apalagi, saat musim hujan seperti sekarang ini. Tidak jarang ada guru yang mengalami kecelakaan dan harus berlumuran dengan lumpur," bebernya.
Dikatakan Kepsek, semenjak SDN 94 BS inj berdiri puluhan tahun silam, dirinya mengakui jika akases jalan menuju sekolah belum pernah dilakukan pembangunan.
Jalan menuju ke sekolah ini masih sebatas tanah kuning saja. Sehingga, saat musim hujan akan licin dan berlumpur. Sementara, untuk panjang jalan tersebut mencapai 4 Kilometer (Km).
"Kalau panjang jalan sekitar 4 Km. Tapi, semenjak dibangun, belum pernah ditingkatkan ke pengaspalan," bebernya.
Inar Man berharap, agar pemerintah dapat memperhatikan dan segera mungkin untuk membangun jalan tersebut. Sebab, sudah seharusnya jika jalan menuju ke sekolah ini diperbaiki. Sebab, ini merupakan akses satu-satunya untuk menuju sekolah.
"Kami sangat berharap agar pemerintah bisa membangun jalan menuju sekolah kami ini (SDN 94 BS, red). Tolonglah perhatiannya," harap Kepsek. (roh)