TANJUNG KEMUNING – Setelah diprotes dari puluhan supir pengangkut Tandan Buah Sawit (TBS) didampingi Kades Beriang Tinggi dan Kades Tanjung Bulan Kecamatan Tanjung Kemuning belum lama ini.
Akhirnya harga TBS di PT Anugerah Pelangi Sukses (APLS) mulai stabil, Selasa 21 Mei 2024. Namun aturan aneh yang ditetapkan oleh perusahaan minggu lalu sampai kini masih tetap berlaku.
Aturan aneh masih membuat para supir TBS pusing dan terkesan sangat merugikan penghasilannya. Lantaran, aturan yang tidak mendasar itu telah menetapkan. Bahwa setiap supir hanya bisa satu kali angkut TBS pada nomor Polisi mobil yang sama.
Salah seorang supir TBS Reko Hariyanto (30) warga Desa Beriang Tinggi mengatakan, harga TBS mulai stabil di PT APLS.
BACA JUGA:Bukan Motor Baru, 3 Motor Bebek Bekas Harganya Mirip Uang Jajan Seleberitis
BACA JUGA:Honda GL Pro dan Max Disebut dengan Motor Tua Legendaris, Perbedaanya Wajib Diketahui
Stabilnya harga setelah melakukan protes dengan pihak perusahaan belum lama ini. Harga sekarang Rp 2.200/Kg, sebelumnya harga Rp 1.800/Kg.
“Harga TBS di pabrik sudah stabil, namun aturan aneh perusahaan masih tetap berlaku. Aturan itu merugikan kami para supir, sehingga berdampak pada penghasilannya,” ujarnya, Rabu 22 Mei 2024.
Dikatakan, aturan aneh tetap akan diprotes bila masih belum juga dicabut. Karena mengurangi pendapatan supir angkut TBS. Sejak stabilnya harga TBS, mobil angkut TBS mulai terlihat antrean masuk ke pabrik.
“Mobil angkut TBS mulai antrean masuk pabrik, namun disayangkan aturan aneh masih berjalan. Kami akan melakukan protes kembali,” tegasnya.
BACA JUGA:MENGEJUTKAN! Toyota Majesty Berkapasitas 11 Penumpang, Harganya Setara 10 Ha Sawit
BACA JUGA:Suzuki Address Playful, Desainnya Ceria dan Multifungsi, Intip Keunggulannya
Terpisah, Kades Beriang Tinggi Tambang Bugianto menuturkan, harga TBS di PT APLS sudah stabil. Namun aturan yang terkesan nyeleneh masih tetap berlaku, masih merugikan penghasilan supir.
“Kami minta bukan hanya harga TBS saja yang sudah stabil. Aturan perusahaan yang terkesan tidak mendasar dan sepihak untuk segera dicabut. Supaya para supir yang hidupnya menggunakan jasa angkutan TBS dapat kembali normal penghasilannya,” pintanya.
Senada disampaikan Kades Tanjung Bulan Egiv Aprizal mengakui, harga TBS sudah mulai stabil. Diminta harga tidak turun dan tetap bersaing dengan perusahaan yang ada di Kaur. Tapi yag menjadi kendala aturan perusahaan untuk supir angkutan TBS sangat merugikan.