RADAR KAUR – Surat edaran proposal permohonan sumbangan pembangunan sebuah masjid di Desa Jetak Kidul Kecamatan Wonopringgo Kabupaten Pekalongan, jadi perhatian di media sosial (Medsos). Total pembangunan masjid disebut mencapai Rp 12,46 miliar, bahkan satu batu bata dihargai Rp 800 ribu.
Dalam postingan yang diunggah oleh akun Instagram @lowslow.indonesia, disertakan dua foto. Foto pertama terkait surat edaran proposal pembangunan Masjid Nurul Huda dan kuitansinya. Lalu postingan kedua berisi rencana anggaran biaya belanja.
Rincian anggaran proposal pembangunan masjid di Pekalongan tersebar luas sehingga mengundang keheranan, terutama dalam hal penetapan harga bahan bangunan yang dinilai tak masuk akal.
Mengutip dari klikpendidikan.id, salah satu contohnya adalah harga satu biji genteng yang tertera sebesar Rp 1,2 juta, menimbulkan keresahan di kalangan warganet. Setelah itu, anggaran untuk membeli batu bata merah juga terbilang mencengangkan, dengan harga mencapai Rp 800 ribu per biji.
Keterkejutan semakin meluas ketika diungkapkan bahwa proyek ini melibatkan hanya satu tukang dengan ongkos sebesar Rp 220 ribu.
Setelah itu, Kades Jetak Kidul Muhammad Sidik menyebut proposal yang viral di media sosial adalah hoaks. Dia menyebut proposal itu diedarkan orang tak bertanggung jawab dengan maksud untuk penipuan.
Sidik memastikan nama-nama panitia dan pejabat yang meneken proposal itu tidak dikenal.
"Itu murni penipuan, saya tahu informasi itu sudah satu minggu dapat share dari Pak Camat. Bahkan nama-nama (panitia, kades, camat) di surat tersebut tidak sesuai. Nama panitia juga bukan warga kami," jelas Sidik saat dimintai konfirmasi.
Meski begitu, dia membenarkan pihaknya tengah membangun masjid Nurul Huda. Namun, dia menegaskan panitia tidak meminta sumbangan dari pihak mana pun. (cw2)