Mereka menetap di Gelgel dan membangun masjid pertama di pulau ini, yaitu Masjid Gelgel.
Mereka juga menyebarkan ajaran Islam kepada penduduk setempat, terutama di daerah timur Bali.
Raden Modin menetap di Banjar Lebah, sedangkan Kiai Abdul Jalil melanjutkan perjalanan hingga ke Desa Saren.
Teori kedua menyatakan bahwa Islam masuk ke Bali melalui jalur perdagangan maritim antara Nusantara dengan India dan Timur Tengah.
Pada abad ke-15 dan 16 Masehi, banyak pedagang dan ulama dari Gujarat dan Persia yang singgah di pelabuhan-pelabuhan di pantai utara Bali, seperti Buleleng, Singaraja, dan Karangasem.
BACA JUGA:KUR BNI Khusus Mantan TKI dan Karyawan PHK, Bisa Ajukan Hingga Rp 50 Juta, Caranya Anti Ribet
BACA JUGA:Kena PHK? Ini Untungnya Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan, Begini Cara Pencairannya
Mereka membawa barang-barang dagangan seperti kain, rempah-rempah, perhiasan, dan buku-buku agama.
Mereka juga berinteraksi dengan penduduk lokal dan menyampaikan dakwah Islam.
Salah satu tokoh Muslim yang terkenal dari Gujarat adalah Syekh Yusuf Al-Makassari (1626-1699 M), yang dikenal sebagai Wali Songo dari Nusantara.
Ia pernah tinggal di Bali selama beberapa tahun sebelum melanjutkan perjalanan ke Sulawesi Selatan dan kemudian ke Afrika Selatan.
Ia dikenang sebagai salah satu penyebar Islam di Bali yang berpengaruh.
Teori ketiga mengemukakan bahwa Islam masuk ke Bali akibat adanya pengungsian orang-orang Jawa dari Kerajaan Demak dan Banten pada abad ke-16 dan 17 Masehi.
BACA JUGA:Ternyata Top Up Saldo Dana Pakai ATM dan Mobile Banking Sangat Mudah, Ini Caranya
BACA JUGA:PENTING! Lima Cara Mengenali Pinjol Ilegal
Pada masa itu, kedua kerajaan tersebut mengalami kemunduran akibat serangan dari Portugis dan Belanda.