TETAP - Dalam rangka membentuk komunitas belajar sebagai wadah berdiskusi, berbagi praktik terkait Kurikulum Merdeka dan pembelajaran berbasis diferensiasi, dengan keterbatasan sekolah yang sudah banyak yang rusak, SMPN 31 Satap Kaur sebagai sekolah penggerak di Desa Suka Banjar Kecamatan Tetap terus bergerak dalam memahami komunitas belajar.
Dengan narasumber pengawas SMP Hj Sobtidarmi, M.Pd. Kegiatan dilaksanakan dalam memberikan pemahaman penguatan dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) dengan seluruh guru dan Kepsek.
Kepala SMPN 31 Satap Kaur, Ujang Alpian, S.Pd mengatakan, diskusi dalam PMM bertujuan untuk membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan siswa.
Menyediakan latihan untuk meningkatkan kompetensi, serta berkarya dan menginspirasi rekan sejawat.
BACA JUGA:Sanubari XVI, Pesantren Kilat Unik Khusus Siswa SMP dan SMA
Platform ini merupakan platform edukasi yang di dalamnya terdapat tiga fungsi utama, yaitu membantu guru untuk mengajar, belajar, dan berkarya.
Maka dari itu, pihaknya meminta kepada pengawas memberikan pemahaman ke sekolahnya.
Sehingga setiap guru nantinya dapat mengakses PMM dan melakukan pemilihan perangkat ajar, melakukan asesmen kepada siswa, mengumpulkan bukti karya, dan melakukan pelatihan mandiri.
Dalam memanfaatkan PMM, pendidik dan tenaga kependidikan dapat berkolaborasi dalam komunitas belajar.
BACA JUGA:10 Wisata Religi di Abu Dhabi, Intip Arsitektur yang Megahnya
"Komunitas belajar yang ada, seperti forum Kepsek atau guru merupakan komunitas untuk mengembangkan kompetensi, professionalitas dan karakter," katanya.
Forum ini juga berperan memberi wadah untuk memotivasi meningkatkan kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan.
Serta memperoleh informasi berkaitan dengan, kebijakan pendidikan dan mendiskusi permasalahan yang terjadi.
Dengan demikian, berbagai kegiatan di komunitas belajar atau forum yang ada, dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan PMM.
BACA JUGA:Ramadan, Tradisi Unik Kota Istanbul Disajikan