Makam ini diperkirakan berasal dari tahun 1082 Masehi dan memiliki batu nisan yang bertuliskan huruf Arab.
Fatimah binti Maimun diduga adalah seorang keturunan raja Hibatullah atau salah satu dinasti yang berkuasa di Liran, Persia.
BACA JUGA:Jika Kesulitan Bayar Angsuran KUR, Ini Solusinya, Dijamin Bisa Pinjam Lagi
BACA JUGA:Meski Sejumlah Rumah Rusak, Gempa Bengkulu Tak Berpotensi Tsunami
Bukan hanya itu saja, di wilayah pedalaman, ditemukan Mojokerto juga ditemukan ratusan makam Islam Kuno yang berasal dari tahun 1374 Masehi.
Uniknya, kuburan-kuburan itu diperkirakan adalah makam keluarga istana Majapahit.
Agama Islam mulai berkembang pesat di Tanah Pasundan saat Sunan Gunung Jati yang merupakan salah satu dari Wali Songo yang melakukan dakwah.
Sunan Gunung Jati mulai menyebarkan agama Islam di Jawa Barat sekitar tahun 1475 Masehi.
Ia datang ke Cirebon bersama rombongan Syekh Datuk Kahfi yang berasal dari Arab.
Di Cirebon, ia mendirikan pondok pesantren di Bukit Amparan Jati dan menjadi guru agama Islam bagi Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana, putra Prabu Siliwangi.
Lalu jika berbicara tentang agama yang dianut Prabu Siliwangi yang diyakini sebagian orang adalah Hindu.
BACA JUGA:Jusuf Kalla: Jokowi Tidak Penuhi Syarat Apabila Jadi Ketum Golkar
BACA JUGA:Di Kaur Banyak Sapi, Urinnya Bisa Untuk Pupuk? Begini Pengolahannya
Ketua Pengurus Cabang Lesbumi NU Bogor Bambang “Ciras” Sudarsono mengatakan, bahwa Prabu Siliwangi adalah seorang Muslim.
Ia diislamlkan oleh Syekh Hasanuddin atau lebih dikenal dengan sebutan Syaikh Quro seorang ulama besar yang lahir sebelum era Wali Sembilan.
Dirinya juga berperan penting dalam Islamisasi di Jawa Barat.