Islam Sejak era Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia Hingga DKI Jakarta

Jumat 22 Mar 2024 - 09:45 WIB
Reporter : Hery Kurniawan
Editor : Daspan Haryadi

RADAR KAUR - Dalam sejarahnya, Provinsi DKI Jakarta yang menjadi ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menjadi salah satu daerah yang cukup sering berganti nama. Dalam catatan sejarah pernah 4 kali ganti nama. Yakni Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia dan Jakarta.

Berbicara tentang agama yang dianut warga Provinsi DKI Jakarta. Agama mayoritas penduduk setempat adalah Islam.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Jakarta sebesar 10,68 juta jiwa pada 2022. Dari jumlah ini, 9,43 juta jiwa atau 87,75% dari total penduduk.

BACA JUGA:6 PTN Siapkan Daya Tampung Jurusan Kedokteran UTBK SNBT 2024, Apakah Unib Masuk? Catat Jadwal Pendaftarannya

BACA JUGA:HANYA DI IKN! Akan Ada Tiang Listrik Bisa Bicara, Mobil Tanpa Sopir Hingga Mobil Terbang

Berbicara tentang sejarah masuknya Islam di Jakarta. Kali ini akan kita bahas sesuai tahapan nama tempat tersebut. 

Melansir laman Universitas An-Nur Lampung di alamat website an-nur.ac.id, Jumat 22 Maret 2024. Berikut ulasan singkatnya.

1. Sunda Kelapa

Islam pertama kali masuk ke Jakarta sekitar awal abad ke-15, yaitu saat wilayah ini masih bernama Sunda Kelapa dan berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda Pajajaran.

Menurut budayawan Betawi Ridwan Saidi, penyebar agama Islam pertama di wilayah ini adalah Syekh Hasanuddin (Syekh Quro) yang datang dari Champa. 

BACA JUGA:Kolak Pisang, Takjil Idola Orang Berpuasa

BACA JUGA:Kenapa 8 Wilayah Ini Dijuluki Kota Santri? Cocok untuk Wisata Religi

Ia menikah dengan penduduk setempat dan mendirikan pondok pesantren Quro pada tahun 1428 di Tanjungpura, Karawang.

Selanjutnya penyebaran Islam juga dilakukan oleh para menak Pajajaran yang telah memeluk Islam, serta para pendatang baik dari wilayah Nusantara lainnya maupun para pedagang muslim asal Cina, Gujarat, atau Arab.

Kategori :