Belanda mengusulkan nama yang akan menjadi Depati. Orang itu adalah M. Thaib yang merupakan adik kandung dari Kerintan. Di zaman inilah Rigangan menjadi lebih makmur dan lebih berkembang. Bahkan diangkat menjadi Depati Mangku atau Wakil Pasirah.
BACA JUGA:Warga Kaur Tertimbun Longsor Ditemukan, Begini Kondisinya
BACA JUGA:Supervisi Metode Coaching di SDN 61 Kaur, Pengawas : Penting Libatkan Orang Tua Murid
Narasumber menceritakan sekilas tentang penyebaran agama Islam di Desa Rigangan. Penyebarannya diprakarsai oleh KH Ma’aruf yang berasal dari Palembang.
Dengan berlandaskan Islam Desa Rigangan menjadi lebih dikenal dan lebih maju. Pada tahun 1927 berdirilah organisasi Muhammadiyah Kelam Tengah di Desa Rigangan.
Setelah pergantian tahun, jumlah penduduk Desa Rigangan menjadi sangat banyak. Hal ini dikarenakan letak wilayahnya yang luas. Untuk mengatasinya, maka pada tahun 1970 di zaman Pasirah Haji Abdullah, penduduk Rigangan bermufakat untuk membagi Desanya menjadi 3 Desa.
Terdapat beberapa Peninggalan bersejarah di Desa Rigangan. Yakni Mesjid Al-Makmur yang didirikan pada tahun 1902. Mesjid ini adalah Mesjid yang pertama berdiri di Desa Rigangan.
Kemudian juga Mesjid Jamik Syaifa Ali Tasip, yang didirikan pada tahun 1991. Sebagian dari Puyang Rigangan dimakamkan di samping Mesjid ini. Menariknya peresmian mesjid ini dihadiri dan diresmikan oleh Presiden Soeharto atau Pak Harto.