Hanya saja, karena lokasi kebun jagung berada diseberang sungai. Serta, tidak adanya akses berupa jembatan penghubung.
BACA JUGA:Kasi Kesejahteraan Pelaksana Teknis Tugas Kades, Begini Tugas Terbaru Sesuai UU
BACA JUGA:Dapil II Kaur Berpotensi PSU, Ini Pelanggarannya
Sehingga, mereka terpaksa harus menyeberangi Sungai Kedurang. Namun, pada saat menyeberangi Sungai Kedurang, setelah hampir sampai di daratan.
Secara tiba-tiba datang air besar dari hulu sungai. Yang kemudian, arus sungai yang kencang itu membuat korban terbawa arus.
"Air sungai tu tiba-tiba langsung besar menerjang kami. Sehingga, ada yang langsung terseret dan hanyut," cerita Lastri.
Namun, beruntung Lastri dan korban yang selamat lainnya tidak ikut serta terseret arus sungai hingga jauh. Sehingga, dirinya dan beberapa korban lainnya berhasil selamat.
Kemudian, Lastri langsung pulang ke rumah dan memberitahukan peristiwa yang telah menimpanya.
Mendapat informasi ada warga yang hanyut terbawa arus sungai, sehingga masyarakat langsung melakukan upaya pencarian dan melaporkan peristiwa itu ke polisi.
BACA JUGA:Ternyata Ini Nama Baghi Kelurahan Simpang Tiga, Simak Kisah Aslinya
BACA JUGA:Untuk Tingkatkan Disipilin, Berikut Isi Apel Pagi di Disnakertrans Bengkulu
Terpisah, Kapolres BS AKBP Florentus Situngkir, S.IK disampaikan Kapolsek Kedurang Iptu Erik Fahreza, SH mengatakan, sampai saat ini masih ada 4 korban yang hanyut terbawa arus Sungai Kedurang belum ditemukan.
Erik mengaku, korban masih dilakukan pencarian dari pihak Polsek Kedurang Polres BS, TNI, Basarnas BS, BPBD BS dan turut serta dibantu masyarakat.
"Dari hasil musyawarah yang dilakukan Tim Gabungan, akan dibuatkan Posko Pencarian yang terletak di Muara Kedurang Desa Tanjung Aur Kecamatan. Bunga Mas," kata Kapolsek.
Sementara, untuk kondisi korban yang selamat saat ini sudah berada di rumahnya masing-masing. Namun, mereka masih mengalami trauma yang mendalam.
"Korban selamat sudah di rumahnya masing-masing. Tapi, mereka dalam keadaan masih sock atau trauma," pungkas Kapolsek.