Terpisah, anggota Koptan Sulauwangi Yanto (39) menuturkan, mesin hand traktor yang hilang agar kiranya dapat ditemukan kembali.
BACA JUGA: PENGUMUMAN! Jika Ada Temuan Penerima Bantuan Tak Tepat Sasaran, Segera Laporan Pakai Aplikasi Ini
BACA JUGA: Pelajar Diingat Tak Nambah Libur, Ini Cara Memberikan Peringatannya
Supaya petani mudah melakukan pekerjaan dan kini sedang waktunya membajak lahan. Akibat hilangnya mesin, petani akan kesulitan membajak sawah.
Karena dengan cara manual dapat memakan waktu yang lama dan pekerjaan sangat berat.
“Hilangnya mesin hand traktor membuat hati petani terpukul. Karena dengan mesin, pekerjaan dapat dilakukan dengan mudahnya,” sampainya dengan Pemdes.
Hal senada juga disampaikan anggota Koptan Sulauwangi Rohayati (40), hilangnya mesin hand traktor membuat Koptan merugi.
BACA JUGA: Air Bersih Kebutuhan Sekolah, Begini Kata Ketua Komite
BACA JUGA: Pembelajaran Berpusat Pada Murid, Begini Program CGP
Kini Koptan sedang membajak sawah untuk menanam padi.
Ditambah kini sedang musim hujan, Koptan sudah mulai bekerja. Akibat mesin hilang, pekerjaan membajak sawah sedang terhenti.
“Mesin hand traktor hanya satu unit dan kini sudah diambil maling,” sebutnya.