RADAR KAUR BACAKORAN.CO – Suku Banjar adalah sekelompok masyarakat yang tinggal di Kalimantan Selatan. Salah satu ciri khas Suku Banjar adalah permainan tradisional balago, kain khas sasirangan, senjata tradisional Sunggga dan Mandau.
Selain itu, ciri khas makanan mereka adalah soto banjar, sop mutiara, nasi kuning, nasi itik, cacapan asam, sambal acan, ketupat kandangan, lontong orani, sate tulang, mie bancir, apam batil dan lain sebagainya.
Seperti dikutip bengkuluekspress.disway.id, masyarakat Banjar dikenal sebagai etnis yang ulet, kuat, serta rajin. Karakteristik ini diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya sejak dini.
Selain itu, masyarakat Banjar juga pekerja keras, terutama dalam menggapai cita-cita. Uniknya, masyarakat Banjar memiliki keahlian sesuai dengan daerahnya. Yaitu Amuntai yang memiliki kemampuan pembuatan furnitur.
BACA JUGA: UKW PWI Bersama BUMN di Bengkulu, Cetak Wartawan Kompeten dan Berakhlak
BACA JUGA: Simak Sindiran Keras Anies Baswedan, Soal Presiden Jokowi Boleh Kampanye
Mayoritas kepercayaan masyarakat Banjar adalah Islam. Etnis Banjar mewajibkan setiap masyarakatnya untuk memahami rukun iman serta rukun Islam dan mengamalkannya.
Tidak hanya itu, masyarakat Banjar memiliki bahasa daerah sendiri yang disebut dengan bahasa Banjar. Sejumlah kosa kata bahasa Banjar memiliki kemiripan dengan bahasa Jawa, Dayak, atau Melayu.
Dan masyarakat Banjar memiliki empat jenis pakaian adat, mulai dari pakaian klasik bernama bagajah gaming baulur luput yang telah ada sejak zaman kerajaan Hindu dan baamar galung pancar matahari sebagai busana yang dikenal sejak masuknya agama Islam.
Selain itu, ada pula baju babaju kun galung pacinan yang menjadi perpaduan antara adat Tiongkok dan Banjar serta terakhir adalah baju babaju kubaya panjang yang berbentuk kebaya sederhana.
BACA JUGA: Mahfud MD Resmi Mundur Sebagai Menko Polhukam, Tunggu Putusan Presiden
BACA JUGA: Terkait Pjs Kades, 9 Ketua Forum Desa Persiapan Pemekaran Temui Bupati Kaur
Nah, setelah membahas ciri khas Suku Banjar selanjutnya menurut Nurhasanah dan Jailani dalam Khazanah Jurnal Studi Islam Dan Humaniora, Suku Banjar memiliki beraneka ragam tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun, misalnya adalah tradisi ritual bepapai untuk pengantin.
Ritual bapapai berupa mandi-mandi kembang untuk pengantin yang dilaksanakan setelah akad nikah dan biasanya pada waktu malam hari sebelum perayaan atau resepsi pernikahan.
Sebelum menikah biasanya para pengantin diarahkan untuk melakukan ritual adat seperti siraman. Namun suku ini punya ritual kuno yang patut untuk dicoba khususnya para pengantin yang akan menggelar pernikahan.