MUARA SAHUNG - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kaur menargetkan angka nol Golongan Putih (Golput), dalam Pemilu Serentak tanggal 14 Februari 2023. Karenanya, menyisir daerah berpotensi kemudian mengambil langkah penyelesaian. Merupakan usaha yang harus dilakukan penyelenggara pemilu dalam meraih target tersebut.
Di wilayah Daerah Pemilihan Satu (I) Kaur dengan 6 kecamatan di dalamnya. Yakni Kecamatan Kaur Selatan (KS), Kecamatan Tetap, Kecamamatan Kaur Tengah, Kecamatan Luas, Kecamatan Muara Sahung dan Kecamatan Semidang Gumay. Kecamatan Muara Sahung diperkirakan merupakan daerah berpotensi tinggi angka Golput. Perkiraan ini berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, beberapa bulan lalu.
BACA JUGA:Ini Patut Ditiru! SDN 14 Kaur Pakai Media Pembelajaran BaruAsrulani (38) warga Desa Muara Sahung Kecamatan Muara Sahung mengatakan, dalam Pilkades Serentak Kabupaten Kaur beberapa waktu lalu. Desa Bukit Makmur di kecamatan setempat merupakan salah satu penyelenggara. Dalam pelaksanaannya, dengan 988 orang Daftar Pemilih Tetap (DPT). Terjadi golput sebanyak 109 orang.
Dia membandingkan dengan desa penyelengara lain wilayah eks-Kaur Tengah. Yang mana di Desa Penandingan Kecamatan Kinal Golput 21 orang dari DPT 387 orang. Di Desa Serdang Indah Kecamatan Luas terjadi 22 orang Golput dari DPT 305 orang. Begitu pula di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Luas, angka Golputnya 10 orang dari DPT 365 orang.
"Di antara empat desa penyelengara Pilkades ini. Hanya di Desa Bukit Makmur yang Golputnya sampai ratusan. Sebab itu perkiraan saya angka Golput dalam Pemilu Serentak ini juga tinggi. Sebab itu dibutuhkan langka pencegahan agar terjadi. Kemudian dari pengalaman penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada. Tidak pernah Kecamatan Muara Sahung selamat dari angka Golput," ungkap Asrulani, Kamis 18 Januari 2024.
Masih dengan penyebab yang sama. Tokoh Pemuda Desa Sumber Makmur Kecamatan Muara Sahung, Riki Okta (35) juga memperkirakan hal serupa. Dia memprediksi angka Golput di Kecamatan Muara Sahung bisa mencapai angka ribuan. Jika tidak mendapat pencegahan dari penyelenggara.
"Mata pilih di Kecamatan Muara berdasarkan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) adalah 5.125 orang. Lihat pengalaman yang sudah-sudah. Angka golput Pemilu kali ini bisa mencapai lebih dari 500 bahkan hingga mencapai hampir 1000 orang. Selama ini, satu penyebab golput lantaran mata pilih tidak berada di tempat saat hari pemungutan suara," ungkap Riki.
Sementara itu, Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (PPK) Muara Sahung Merza melalui anggota Yopi Saputra membenarkan, tingginya potensi golput di kecamatan setempat.
Dia yang juga berdomisili di Desa Sumber Makmur Kecamatan Muara Sahung membenarkan, penyebab angka Golput dalam Pilkades Serentak. Lantaran banyak warga yang tak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat pencoblosan. Dengan alasan berada di luar daerah ataupun enggan datang ke TPS.
"Kebanyakan sedang berada di desa. Tapi ada pula sebagian yang memang tak datang ke TPS. Memilih tetap bekerja saat hari pencoblosan," kata Yopi.
Lanjutnya, sejauh ini rencana yang telah disiapkan dalam meminimalisir Golput. Yakni melakukan sinergi dengan unsur terkait, seperti pemerintah ddesa (Pemdes). Untuk memaksimalkan sosialisasi pada pemilik suara di kecamatan setempat.
"Sejauh ini lebih memaksimalkan sosialisasi pentingnya memberikan hak suara. Untuk agenda lain kami masih menunggu petunjuk KPU tingkat daerah dan pusat sebagai atasan kami," tandasnya.