Tradisi Lempar Selendang di Kaur, Meriahkan Rumah Manten Hingga Tempat Kaula Muda Cari Jodoh

Senin 08 Jan 2024 - 19:28 WIB
Reporter : Hery Kurniawan
Editor : Daspan Haryadi

MUARA SAHUNG - Kaula muda di Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung lestarikan tradisi lempar selendang. Acara ini digelar di rumah calon pengantin jelang akad nikah.

Sekdes Ulak Bandung Ujang Aswadi mengatakan, acara tradisi lempar selendang yang diikuti bujang gadis. Dulunya menjadi salah satu cara pertemuan bujang gadis. Tak ayal, momen ini dimanfaatkan sepasang kekasih yang ingin saling bertatap muka. Ataupun menjadi tempat bagi sang kumbang mencari bunga tambatan hatinya. 

BACA JUGA:PAUD IT Terima Infak 87 Iqra, Donatur dapat Hadiah

"Zaman saya masih belia dulu. Saya dan teman-teman bujang selalu ikut kegiatan ini, jika tak berhalangan. Selain ikut meramaikan kediaman sohibul hajat. Sekaligus ini buat betemu dengan santingan (pacar, red) ataupun mencari tembatan hati," kata Ujang, Senin 8 Januari 2024.

Dijelaskannya, dalam pelaksanaannya, para bujang gadis akan duduk saling berhadapan. Menggunakan dua selendang, satu untuk dipegang laki-laki sedang selendang lain dipegang wanita. Dengan diiringi musik mereka akan saling memberikan selendang kepada lawan jenis. 

Ketika musik dihentikan secara tiba-tiba oleh panitia. Orang yang memegang selendang nantinya diminta maju mengahadap sepasang hakim yang sebelumnya telah dipilih. 

Mereka yang "terciduk" nantinya akan diminta melakukan hukuman yang diberikan hakim. Sanksi yang diberikan seperti bernyanyi, berpantun, menari, membaca puisi hingga sandiwara menyampaikan perasaan hati atau gombalan.

"Putaran selendang pertama biasanya untuk memilih sepasang hakim. Merekalah yang nanti menyidang peserta acara yang memegang selendang terakhir. Untuk diberikan sebuah hukuman," jelas Sekdes Ulak Bandung.

Diungkapkannya, saat zamannya muda, acara lempar selendang sering jadi tempat betemunya kedua insan yang saling berjodoh. Ketertarikan satu sama lain yang betemu dalam acara ini, berlanjut kejenjang yang lebih serius.

Ujang memaparkan, ketika si bujang tertarik dengan salah gadis yang ditemui dalam acara. Yang bersangkutan akan mencari tahu informasi tentang si gadis, seperti alamat tempat tinggal. Si bujang lantas mengunjungi rumah si gadis untuk betemu dengan sang pujaan hati juga orang tua.

Ketika keduanya sama-sama tertarik. Setelah beberapa kali pertemuan selanjutnya melangkah ke jenjang selanjutnya hingga sampai jenjang pernikah.

"Karenanya acara lempar selendang ini. Selain ruang sapa kalangan muda mudi. Juga menjadi tempat cari jodoh," kata Ujang Asdumarta. 

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Rafflesia Ulak Bandung Chindi Kurniawan (25) mengatakan, tradisi lempar selendang mulai pihaknya kembali lakukan sejak pertengahan tahun 2023 lalu. Diungkapkan, selain untuk memeriahkan tempat tinggal teman satu desa yang akan melepas masa lajang. Ini sekaligus melestarikan warisan tradisi peninggalan leluhur.

"Waktu saya SD dulu ini masih sering dilakukan. Namun, semakin kesini semakin ditinggalkan. Karenanya kami Karang Taruna berinisiatif kembali menghidupkannya. Selain melestarikan warisan leluhur. Sekaligus memeriahkan acara pernikahan teman satu desa," tandasnya. (yie)

 

 

Kategori :