NASAL - Sejumlah petani Desa Suku Tiga, Kecamatan Nasal kembali mendesak Pemda Kaur. Untuk segera menghidupkan kembali Balai Benih Utama Padi (BBUP) dan irigasi, karena petani setempat menilai bahwa keberadaan BBUP sangat penting bagi keberlanjutan produksi pertanian padi mereka.
Mengingat selama ini mereka kesulitan mendapatkan benih padi unggulan.
BBUP yang dulu menjadi pusat penyemaian dan produksi benih padi berkualitas di Desa Suku Tiga, kini hanya menjadi bangunan terbengkalai.
Para petani setempat mengungkapkan bahwa sejak fasilitas tersebut tidak lagi beroperasi, mereka harus membeli benih padi dari luar daerah yang kadang tidak sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lahan mereka.
Muslihin (45) warga setempat menyatakan, selama BBUP Nasal masih beroperasi, mereka bisa memperoleh benih padi yang berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain itu, BBUP dapat memberikan pelatihan kepada petani dalam hal budidaya padi yang lebih baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan mereka.
BACA JUGA:Pertahanan Warisan Leluhur, Petani Desa Muara Dua Tanam Padi Gogo
BACA JUGA:Irigasi BBUP Mengalir Deras, Petani Nasal Tanam Padi Hingga Sayur-Mayur
"Kami sangat mengharapkan Pemda Kaur untuk menghidupkan kembali BBUP di desa ini. Sebab, hanya dengan benih padi unggulan kita bisa meningkatkan hasil pertanian. Kalau terus mengandalkan benih dari luar, hasilnya tidak terlalu maksimal," tegasnya.
Mereka berharap Pemda Kaur, dapat segera mengalokasikan anggaran. Untuk pembenihan dan penyemaian bibit padi, serta memperbaiki infrastruktur irigasi yang sangat vital.
Bagi kelangsungan pertanian di wilayah tersebut. Para petani juga mengimbau, agar Pemda melibatkan mereka dalam proses perencanaan dan pemeliharaan padi, agar hasil yang dicapai bisa lebih optimal dan sesuai dengan kebutuhan petani.
Desakan lain yang disuarakan oleh para petani adalah, masalah irigasi yang sudah lama tidak terpelihara dengan baik.
Mereka meminta Pemda Kaur untuk segera memperbaiki sistem irigasi yang mengalirkan air ke lahan sawah yang menghubungkan Desa Suku Tiga dengan Desa Tanjung Betuah, Gedung Menung, dan Ulak Pandan. Saat ini, banyak saluran irigasi yang tersumbat dan tidak berfungsi optimal, sehingga mengakibatkan kekurangan pasokan air.
Salah satu petani lainnya, Janan (42), menambahkan, Irigasi sangat penting bagi mereka. Tanpa air yang cukup, sawah tidak akan bisa menghasilkan padi yang optimal.
Sudah banyak saluran irigasi yang rusak, dan ini sangat mengganggu produksi pertanian. Apalagi masyarakat Kecamatan Nasal mayoritas bertanam padi.