BENGKULU SELATAN (BS) - Terhitung sejak, Minggu 24 November 2024 sampai Selasa 26 November 2024 tahapan Pilkada mulai memasuki masa tenang.
Terhitung masa tenang ini, peserta Pilkada baik paslon gubernur dan wagup, bupati dan wabup tidak boleh lagi melakukan kampanye dalam bentuk apapun.
Namun, masa tenang ini perlu digaris bawahi banyak dijadikan wadah penentuan nasib para calon. Berbagai jurus pamungkas mulai dikeluarkan.
Yang mana, paslon yanh sejatinya diberi waktu tiga hari beristirahat sebelum menyalurkan hak suara pada Rabu 27 November 2024 mendatang.
Namun, suhu politik di di Bumi Sekundang Setungguan kian meningkat, pergerakan pasangan calon (paslon) bupati dan wabup semakin gesit.
Nampak dari pantauan Radar Kaur (RKa), berbagai jurus andalan dikeluarkan untuk meyakinkan masyarakat memberikan hak suaranya.
BACA JUGA:Kampanye Jangan Gunakan Mobil Bak Terbuka, Kapolsek Ungkap Alasannya
BACA JUGA:Masa Tenang, Seluruh APK Kampanye Paslon Pilkada Harus Diturunkan, Ini Kata Bawaslu Kaur
Sementara itu, selama masa kampanye yang dimulai sejak awal September lalu tiga paslon bupati dan wabup BS sudah sangat gencar melakukan kampanye.
Tiga paslon memiliki kelebihan masing-masing untuk bertarung meraup suara pemilih. Peluang para kandidat masih sama-sama terbuka.
Secara tidak langsung, nasib para paslon akan ditentukan saat masa tenang atau semakin mendekati hari pencoblosan akan berlangsung.
Sugi Putra (40) warga Kota Manna mengaku, memang sudah ada masyarakat atau pemilih yang memiliki pegangan untuk memilih calon tertentu.
Pertimbangannya, karena mereka masih ada hubungan keluarga, teman dan jasa yang bersangkutan. Namun, tidak sedikit pula yang belum ada pilihan.
"Sejauh ini kalau di wilayah Kota Manna dan sekitarnya masih banyak yang belum punya pilihan alias golput," ujarnya.
Sehingga, pergerakan calon menjelang hari pencoblosan akan sangat menentukan nasib mereka. Bisa dikatakan kampanye selama ini akan mubazir.