Andalkan Wisata Air, Yuk Ketahui 5 Destinasi Desa Wisata Terbaik Pasangrahan Jabar

Senin 18 Nov 2024 - 07:02 WIB
Reporter : Heri Kurniawan
Editor : Dedi Julizar

Wisata Mata Air Cipondok Subang merupakan sebuah kolam alami yang kini menjadi wisata populer di Subang Jawa Barat. 

Bagi wisatawan yang berenang ditempat ini tidak perlu takut terbawa gelombang maupun kepanasan. Sebab tempat snorkling indah kali ini bukan laut melainkan sebuah kolam bersumber mata air alami. Yang sangat segar dan sangat jernih, berbeda dengan kolam renang lainnya.

4. Rautan Bumi

Upacara ngaruwat bumi di Subang, Jawa Barat, telah berumur ratusan tahun. Namun kesakralannya sebagai tradisi masyarakat agraris tetap terasa. 

Ngaruwat bumi adalah ungkapan syukur atas hasil yang diperoleh dari bumi. Pengharapan setahun kedepan, serta penghormatan kepada leluhur. 

Ruat dalam bahasa sunda artinya mengumpulkan dan merawat. Yang dikumpulkan dan dirawat adalah masyarakat dan hasil buminya.

Ruwatan bumi juga disebut hajat bumi, menggenapi rangkaian upacara yang digelar sebelumnya. Seperti upacara hajat solok, Mapag Cai, mitembiyan, netepkeun, nganyarkeun, hajat wawar, ngabangsar, dan kariaan. 

Mayoritas diantaranya terkait proses pertaian, khusunya budidaya padi. Dengan tradisi ruwatan bumi, padi memiliki tempat istimewa. 

Padi atau beras, dalam keyakinan masyarakat setempat, tidak hanya sebagai bahan pangan. Padi diyakini bermula dari aktivitas dewi-dewi sehingga bersifat sakral dan segala proses menghasilkannya dipandang suci.

5. Adu Domba

Hikayatnya, sejarah tradisi seni ketangkasan domba Garut ini berawal dari masa pemerintahan Bupati Suryakanta Legawa sekitar tahun 1815-1829. Yang mana dia sering berkunjung ke sejawat perguruannya bernama Haji Saleh yang mempunyai banyak domba. 

Sebagai sesama pemilik dan pecinta hewan domba. Dia a meminta salah satu domba sahabatnya yang dinamai Si Lenjang. Untuk dikawinkan dengan domba yang ada di Pendopo Kabupten yang bernama Si Dewa. 

Lenjang dan Dewa beranak Si Toblo, yang kemudian beranak-pinak menghasilkan keturunan domba Garut. Yang dikhususkan hanya sebagai hewan pada pentas seni adu tangkas yang berbeda dengan hewan domestik domba umumnya.

Kualifikasi dan perawatan keseharian domba khusus adu tangkas ini pun lebih tertata dan terawat. Makan, minum, hingga kesehatannya dijaga. 

Karenanya, pada umumnya domba jenis ini mempunyai fisik yang kekar dengan berat sekitar 60 Kg - 80 Kg, tanduk baplang (besar seperti kumis pria yang melebar), warna bulu kebanyakan putih dan telinga ngagiri. 

Perkembangan selanjutnya dari pemeliharaan domba garut mengarah pada dua sasaran utama. Yaitu sebagai penghasil daging dan untuk kesenangan atau hobi. Selain hewan domestik pendukung pertanian masyarakat agraris umumnya.

Kategori :