Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Akan Naik, Ini Besarannya

Jumat 15 Nov 2024 - 12:02 WIB
Reporter : Ujang Tamarozi
Editor : Daspan Haryadi

KORANRADARKAUR.ID-  Pertumbuhan ekonomi Indonesia dua hingga tahun kedepan diperkirakan akan melonjak naik. Ini setelah adanya berbagai program Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.  

Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo mengatakan,  target pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melesat hingga 9 persen lebih. Ia mengatakan  satu pendongkraknya adalah program Presiden. Dengan program yang saat ini sudah dijalankan maka dengan sendirinya pertumbuhan ekonomi bangs Indonesia akan lebih mengikat.

Mulai tahun 2025 Progaram Presiden RI 3 juta rumah setiap tahun akan dimulai dan itu akan menyerap tenaga kerja. Dari hitung-hitungan akan menyerap  5-6 juta tenaga kerja  baru.

Program 3 juta rumah akan membawa dampak besar bagi ekonomi Indonesia seperti terbukanya lapangan pekerjaan hingga meningkatnya konsumsi barang material seperti semen, kayu hingga aluminium.

5-6 juta pekerja baru selain itu akan ada kaitannya dengan 185 bidang usaha lainnya, besi, semen, kayu, aluminium, pekerjaan-pekerjaan rumah, kita sudah hitung setiap rumah di pedesaan perlu 4 tukang untuk bangun,  apabila setiap tahun  2 juta rumah di pedesaan, trus di perkotaan 1 juta, itu nanti akan menumbuhkan perekonomian.

BACA JUGA:Genjot Perekonomian Desa, Lakukan Pembinaan BUMDes

BACA JUGA:Dinilai Menguntungan dalam Perekonomian Indonesia, Inilah Potensi Ekonomi Calon Provinsi Lampung Tengah!

Program rumah gratis juga sudah dilakukan di berbagai negara dan terbukti mampu meningkatkan nilai ekonomi. Seperti di China, Singapura, hingga Korea Selatan. Nantinya apabila program tersbut berjalan maka dalam lima tahun akan ada 15 juta unit rumah.

Selain Progaram yang ada juga program Prabowo lainnya yang nanti akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.  Seperti program makan bergizi gratis hingga food estate untuk ketahanan pangan di Indonesia. 

Terpisah Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaima mengatakan untuk mengatasi impor bahan pangan dan kebutuhan bahan pangan Indonesia bisa tercukupi  melakukan cetak sawah dengan cukup luas. Yang mana jumlahnya sebanyak 3 juta Hektare (Ha).

Dengan begitu maka  Indonesia  akan bebas impor pangan 30 tahun ke depan. Sedangkan komoditas pangan  yang akan ditanam yaitu padi. Program ini akan dilaksanakan sesuai instruksi Presiden RI Prabowo Subianto dalam rangka peningkatan swasembada pangan.

Apa bila cetak sawah 3 juta Ha bisa terealisasi maka dipastikan Indonesia tidak lagi bergantung dengan impor hingga 30 tahun. Karena dengan memiliki lahan persawahan akan bisa mencukupi kebutuhan pangan, selanjutnya hanya  merawat dengan baik serta  tidak boleh  alih fungsi lahan.

Program cetak sawah, akan didukung dengan teknologi modern. Dengan begitu, produksi berasnya akan meningkat yang mana untuk 1 Ha akan bisa menghasilkan gabah 7 ton.

Karena ini sudah terbukti dengan keberhasilan  cetak sawah di Merauke yang mana mana saat ini sudah ada 40.000 Ha sawah yang baru. Lahan persawahan tersebut juga sudah dikunjungi  oleh Presiden Prabowo Subianto.

Sedangkan cetak sawah nasional dengan target mencapai 3 juta Ha  berada di Daerah Merauke dengan luas  1 juta Ha. Kemudian di Kalimantan Tengah 500 ribu Ha dan Kalimantan Selatan 500 ribu Haa dan daerah lainnya 1 juta Ha, sehingga total 3 juta Ha.

Kategori :