Misalnya saja, jarak anak masuk TK ke SD memiliki jangka waktu yang dekat.
Inilah yang menjadi alasan para orang tua perlu merencanakan keuangan lebih awal.
3. Pilih jenis tabungan sesuai dengan kebutuhan
Memilih jenis tabungan untuk dana pendidikan anak mungkin membuat sebagian orang tua bingung mana yang lebih baik.
Ada baiknya memilih tabungan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
4. Perhatikan jarak kebutuhan dan sesuaikan waktu pencairan
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan orang tua adalah tidak mempertimbangkan jarak kebutuhan untuk mencairkan dana pendidikan.
Orang tua perlu memperhatikan kapan bisa mencairkan uang tersebut.
Disarankan untuk mencairkan uang setidaknya satu tahun sebelum anak masuk sekolah tersebut.
5. Alokasikan dana dari pengeluaran rutin untuk SPP
Seperti yang diketahui, orang tua tetap harus menyisihkan uang setiap bulan untuk kebutuhan sekolah anak mereka.
Oleh karena itu, para orang tua mengalokasikan dana dari pengeluaran rutin setiap bulannya.
BACA JUGA:Kata Siapa Self Reward Bikin Boros Keuangan? Yuk Terapkan Tipsnya Ini!
BACA JUGA:Krisis Finansial Melanda, Jangan Panik! Terapkan 8 Cara Ini Untuk Mengelola Keuangan
Mengatur keuangan untuk biaya sekolah anak bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan perencanaan yang matang dan disiplin dalam pengelolaan keuangan, beban tersebut dapat diatasi.
Penting untuk selalu memantau dan mengevaluasi anggaran yang telah dibuat, serta melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan mengatur keuangan yang tepat, orang tua dapat memastikan bahwa anak mereka mendapatkan pendidikan yang baik tanpa harus mengorbankan kesejahteraan finansial keluarga.
Dalam perjalanan mengatur keuangan untuk biaya sekolah anak, orang tua juga perlu ingat bahwa pendidikan bukan hanya tentang biaya yang dikeluarkan, tetapi juga tentang pengalaman dan pembelajaran yang didapat oleh anak.
Oleh karena itu, alokasikan waktu dan perhatian untuk mendukung anak dalam pendidikan mereka, baik secara akademis maupun secara emosional.