KORANRADARKAUR.ID - Pembekalan atau Retreat Kabinet Merah Putih yang diikuti oleh Kabinet Merah Putih saat ini telah rampung.
Kegiatan sendiri bertempat di Akademi Militer (Akmil), Magelang. Kegiatan pembekalan tersebut ternyata tidak menguras anggaran negara.
Karena seluruh biaya yang dikeluarkan dari kegiatan tersebut ditanggung oleh Presiden Prabowo Subianto atau mengunakan dana pribadi Prabowo Subianto.
Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, seluruh biaya dalam kegiatan pembekalan di Akmil mengunakan dana pribadi presiden RI.
BACA JUGA:Menurut Pengamat : Kabinet Merah Putih Berpotensi Tumpang Tindih
Yang mana retreat ini telah disiapkan Prabowo jauh-jauh hari, sebulan sebelum dilantik.
Sementara Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding mengatakan, Presiden Prabowo Subianto membiayai kegiatan retreat Kabinet Merah Putih itu dengan uang pribadi.
Selain itu juga untuk memperjelas orientasi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Acara tersebut menyenangkan dan menggembirakan.
BACA JUGA:Dikatakan Kabinet Merah Putih Gemuk, Simak Tanggapan Presiden, Inilah Susunan Kabinetnya
Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, saat ini telah resmi membentuk Kabinet Merah Putih, yang mana jumlah kabinet Merah Putih sebanyak 135 terdiri dari menteri, Wakil Menteri (Wamen), penasihat khusus presiden, pejabat setingkat menteri, kepala badan, sekretaris kabinet, utusan khusus presiden, hingga staf khusus presiden.
Setelah dilantik semua telah resmi menjadi pejabat di Kabinet Merah Putih pimpinan Prabowo-Gibran periode 2024-2029.
Selain itu saat ini seluruh pembantu presiden RI sudah mengikuti pembekalan di Kompleks Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah.
BACA JUGA:6 Menteri Kabinet Merah Putih Terima Adhi Makayasa, Ini Nama - Namanya
Menurut Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan, bahwa arahan Presiden yakni mempererat erat peraturan serta swasembada dalam bidang pangan dan energi.
Sebelumnya Presiden RI mengatakan bahwa pembekalan materi bukan merupakan latihan kemiliteran, melainkan untuk menyamakan frekuensi dan gerak langkah sebagai pemerintah.