BENGKULU - Dalam kurun waktu September - Oktober tahun 2024. Penyakit sapi ngorok terpantau menyerang ternak di 5 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
Akibatnya 8.505 ekor sapi dan kerbau terancam penyakit mematikan itu. Dicurigai penyakit ini masuk ke Bengkulu dari Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Kepala Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Provinsi Bengkulu, drh.M Syarkawi, MP mengatakan, penyakit sapi ngorok yang menyerang sapi dan kerbau.
Yang sebelumnya merebak di Kabupaten Kaur dan Bengkulu Selatan dalam dua bulan terakhir.
Kini sudah menyebar ke wilayah Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Penyakit Ngorok di Bengkulu Terus Meluas, Ratusan Ternak Ditemukan Mati!
Dia menyebut, berdasarkan data pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (SIKHNAS).
Yang dilaporkan dari empat kabupaten selain Kota Bengkulu. Menyebutkan penyebaran penyakit sapi ngorok atau Septicaemia epizootica (SE) itu.
Hingga 31 Oktober 2024, penyakit sapi ngorok ini menyebabkan kematian pada 223 sapi dan kerbau di Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kaur.
Dari 905 hewan yang terdampak di empat kabupaten. Yakni Bengkulu Selatan, Kaur, Bengkulu Utara dan Kepahiang.
"Dari data tersebut juga menyebutkan, sudah dilakukan pemusnahan sapi dan kerbau dengan rincian sebanyak 373 Sapi dan Kerbau di Bengkulu Selatan. Sementara di Kaur dimusnahkan sebanyak 11 ekor kerbau," kata Syarkawi, Jumat 1 November 2024.
BACA JUGA:5.661 Ternak di BS Terancam Penyakit Ngorok, Ini Tambah Vaksin Diterima Distan
Dia menjelaskan, penyebaran penyakit sapi ngorok yang disebabkan bakteri Pasteurella multocida ini sangat beresiko terhadap 8.505 populasi sapi dan kerbau di wilayah tersebut.
Walaupun, dalam laporan itu juga menyebutk, sebenarnya dengan penanganan yang dilakukan. Salah satunya dengan pemberian vaksin pada ternak.
Mendapati hasil sebanyak 390 yang sembuh di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan.