2. Tanah Longsor
Tanah longsor terjadi pada tahun 2003, di saat menjelang sore hari dan hujan yang begitu deras. Sehingga mengakibatkan banjir bercampur tanah setinggi lutut dewasa yang mengakibatkan lumpur masuk ke rumah warga.
Semenjak kejadian tersebut, maka masyarakat atau pengelolah BUMDes menjadikan bekas tanah longsor di jadikan sebuah objek wisata yang di sebut puncak tanah longsor Desa Atue.
Jika anda sudah sampai di puncak tanah longsong desa Atue, Anda dapat merasakan suatu keindahan alam melihat lautan, pegunungan, hutan, florah dan fauna yang ada di sekitaran tersebut.
BACA JUGA:Desa Wisata Liangkobori Sulawesi Tenggara, Inilah yang Ditawarkan Kepada Pengunjungnya
3. Air Terjun
Disamping wisatawan dapat menikmati pemandangan yang indah dan adem, juga dapat mendengar cerita rakyat tentang putera dari Raja Luwu yang berasal dari Kerajaan Wulu Purba.
Konon kabarnya, terdapat artefak yang berhubungan dengan legenda tersebut, namun tidak semua orang dapat melihat secara kasat mata, melainkan hanya orang-orang tertentu.
4. Hawai
Nama Hawai berasal dari gabungan nama Dusun Waemami dan Dusun Harapan. Dengan sentuhan kreatifitas jadilah permandian Hawai Desa Atue.
Di objek wisata yang diresmikan tahun 2020 ini, banyak pengunjung sering datang berkunjung dan rekreasi di tempat wisata tersebut.
BACA JUGA:Liburan Keluarga di Desa Wisata Pasi-pasi, Dijamin Menyenangkan!
5. Sungai
Air sungai Atue berasal dari air terjun dan kemudian terhubung langsung dengan lautan. Masyarakat Desa Atue menggunakan airnya untuk kebutuhan sehari-hari.
6. Mangakka Bola
Wisata budaya Mangakka Bola dilakukan saat ada masyarakat yang ingin pindah rumah, kemudian di angkat bersama-sama. Dan budaya di desa kami lestari hingga saat ini.