Sebelum menjadi desa, Lau Bagot tahun 1948, kampung ini didirikan oleh Marga Lingga yang disebut sebagai marga Simantek Kuta yang jaraknya tidak jauh dari jalan lintas Tigalingga Kuta Buluh - Aceh Tenggara (Kota Cane).
Untuk menuju Desa Lau Bagot cukup dengan menempuh waktu 10 menit dari jalan lintas tersebut.
Desa Lau Bagot memiliki beragam potensi wisata yang sudah mulai dikembangkan sejak tahun 2017 oleh salah satu tokoh masyarakat setempat, bapak Sadimin.
Ini yang dimulai dari kolam pancing sampai menjadi kolam renang Lestari.
BACA JUGA:Paket Lengkap Desa Wisata Mukti, Inilah Keunggulan Utamanya
BACA JUGA:Menarik! Desa Wisata di Jabar ini Punya Pasar Seni Hingga Sirkuit
Spot wisata Kolam Renang ini menjadi daya tarik utama atau otensi unggulan yang sudah dijajal wisatawan dari berbagai wilayah.
Seperti Kabupaten Dairi, Kabupaten Tanah Karo, Medan dan dari Aceh.
Kolam Renang ini juga dilengkapi dengan fasilitas wisata seperti pondok wisata, spot selfie, kuliner, souvenir dan homestay.
Tanaman sawit dan kelapa hijau yang turut menghiasi kolam renang ini dapat juga dijadikan sebagai tempat bersantai, berkemah sambil menikmati kesegaran buah kelapa muda.
Posisi kolam renang Lestari berada tidak jauh dari pinggiran sungai Lae Belulus. Kira-kira jaraknya sekitar 100 meter.
Potensi sungai Lae Belulus juga memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Airnya yang sejuk dan bersih menjadikan kelayakannya dinikmati pengunjung sebagai wahana bermain air dan mandi.
Lae Belulus membentang dari desa Desa Sarintonu sampai Desa Lau Sireme melewati Desa Lau Bagot dan sekaligus menjadi Batas dengan Desa Gunung Tua (Kecamatan Tanah Pinem, red).
Pengelolaan wisata di Lae Belulus sudah mulai dilakukan oleh Desa dengan menawakan pondok wisata bernyanyi, ruang kuliner dan spot foto.
Desa Wisata Lau Bagot memiliki spot wisata Pancur Merdeka.