KORANRADARKAUR.ID- Presiden RI Prabowo Subianto, Rabu 23 Oktober 2024 melaksanakan sidang kabinet perdana setelah membentuk Kabinet Merah Putih.
Sidang kabinet bertempat di Kantor Presiden Jakarta. Dalam kesempatan tersebut seluruh Menteri hadir dan mengikut serta mendengarkan arahan presiden RI.
Dalam rapat kabinet ada enam poin yang ditekankan oleh oreng nomor satu di Indonesia ini. Selain itu juga presiden menyatukan visi-misi seluruh Kabinet yang akan membantu presiden RI dalam memajukan Indonesia seluruh lini.
Adapauan enam poin yang ditekankan oleh presiden RI mulai dari Kapolri, BIN fokus atasi judi online, narkoba, hingga korupsi,
Presiden RI memerintahkan Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Herindra fokus mengatasi ancaman berat, seperti judi online, narkoba, hingga korupsi.
Selanjutnya,. Meminta Beri Pendidikan yang Layak untuk Anak Bangsa. Presiden menekankan pentingnya peningkatan pendidikan untuk anak-anak Indonesia.
Semua anak di Indonesia mendapat pendidikan yang layak. Pendidikan sangat mutlak. Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dan Menteri Pendidikan Dasar-Menengah diminta untuk menuntaskan dan menyentuh seluruh anak-anak yang ada di bangsa ini.
BACA JUGA:14 Menteri Kabinet Merah Putih Belum Memiliki Kantor, Termasuk Menteri AHY
Selain itu juga Prabowo Subianto meminta seluruh menteri bekerja seperti total football, menteri Kabinet Merah Putih menyatukan visi agar menteri bisa langsung ‘beraksi’ dengan tim yang dibentuk supaya dapat bekerja dengan baik.
Susun tim kerja dengan baik, tim yang bisa bekerja dengan baik dan bisa bekerja dengan efisien serta membangun sebuah super tim yang bisa bekerja seperti tim total football.
Total football adalah sebuah sebutan taktik dalam permainan sepak bola yang mengharuskan semua pemain bisa saling mengisi dan bekerjasama satu sama lain sehingga mampu menguasai permainan.
Poin ke empat adalah utaman kepentingan Nasional, Prabowo Subianto menyadari bahwa semua menteri memiliki kepentingan kelompok masing-masing.
Tetapi wajib bagi para menteri Kabinet Merah Putih menyepakati kepentingan nasional yang vital yakni kemerdekaan dan keutuhan Indonesia.
Poin kelima, ancam copot menteri tak patuh. Dalam menyukseskan program makan bergizi gratis bagi anak-anak dan ibu hamil, akan mempertaruhkan kepemimpinannya. Ia pun mempersilakan apabila ada menteri yang tidak mendukung program tersebut, keluar dari kabinet yang dipimpinnya.