TANJUNG KEMUNING – Di Kabupaten Kaur wajib maksimalkan pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah harus dilakukan secara serius agar tindakan tersebut tidak terjadi.
Kepala Cabang Dinas (Cabdin) wilayah IX Bintuhan H Jayadi Ruslan, SS,M.TPd mengatakan, dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan dalam satuan pendidikan perlu membutuhkan perhatian adanya kerjasama dari berbagai pihak.
Dengan melibatkan guru, siswa, orang tua serta pihak berwenang dengan pentingnya melakukan pencegahan sejak dini secara maksimal. Supaya perbuatan yang dapat membuat peserta didik ketakutan jangan sampai terjadi.
Seperti kekerasan fisik dengan melukai orang lain yakni, memukul, berkelahi, menendang, terlibat tawuran serta menyakiti anggota badan dan lainnya.
Lalu kekerasan psikis dengan melakukan menghina, menakuti, membuat persaan orang lain tidak nyaman seperti mengejek nama panggilan, mempermalukan serta memfitna orang lain.
Kemudian, perundungan atau bullying dengan menyakiti tubuh dan perasaan orang lain yang dianggap lebih lemah atau berbeda secara berulang kali.
BACA JUGA:Sekolah Penggerak Mantapkan Belajar Tanpa Kekerasan
BACA JUGA:Sekolah Gandeng Kejari Kaur, Cegah Perundungan dan Kekerasan Seksual
Seperti dilakukan pada teman, kakak kelas yang sering meminta uang atau barang dengan cara paksa atau juga guru yang meledek siswa di depan kelas lantaran tidak bisa menjawab pertanyaan serta sebagainya.
Bahkan ada juga kekerasan seksual, diskriminasi dan intoleransi serta kebijakan yang mengandung kekerasan. Hal ini jangan sampai terjadi pada peserta didik karena bisa berurusan pada pihak yang berwenang.
Oleh sebab itu, peran tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK) di sekolah harus lebih maksimal dan silakan laporkan bila terjadi kekerasan yang dialami.
Begitu juga dengan siswa yang lain, jika melihat teman-teman ada yang mendapatkan kekerasan silakan sampaikan dan jangan berdiam diri sebab bisa saja hal serupa menimpa siapa saja di sekolah.
“Saya minta TPPK di sekolah harus lebih memaksimal pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan sekolah,” tegasnya.
Terpisah, Kepala SMAN 2 Kaur Drs. Gunadi menuturkan, di sekolah hingga kini tidak ada terjadi kekerasan yang menimpa peserta didik. Lantaran dengan rutin melakukan pembinaan pada anak didik supaya tidak melakukan kekerasan pada teman atau adik kelas dan juga dewan guru jangan berbuat yang demikian. *