Sekolah Penggerak Mantapkan Belajar Tanpa Kekerasan
IST/RKa LOKAKARYA: Kegiatan lokakarya sekolah penggerak yang diikuti di SDN 21 Kaur, Minggu (10/12).--
BINTUHAN - Sekolah penggerak angkatan tiga Kabupaten Kaur mengikuti pelaksanaan lokakarya dengan tema disiplin positif. Kegiatan dilaksanakan di SDN 21 Kaur Desa Jembatan Dua Kecamatan Kaur Selatan, Minggu (10/12).
Dalam kegiatan dihadiri perwakilan dari Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Bengkulu Deni Tarores, S.Pd dan perwakilan Dikbud Kaur Budi Arianto, S.Pd, Fasilitator sekolah penggerak angkatan tiga Kabupaten Kaur Dr. Juliansyah, M.Pd.I yang juga sebagai narasumber dalam kegiatan.
Serta pengawas masing-masing sekolah dan Kepsek serta guru perwakilan dari SDN 61 Kaur, SDN 63 Kaur, SDN 90 Kaur, SMPN 31 Satap Kaur dan SMAN 5 Kaur.
Fasilitator sekolah penggerak angkatan tiga Kabupaten Kaur Dr. Juliansyah, M.Pd.I mengatakan, sekolah penggerak merupakan pilot projek dan menjadi contoh ke sekolah lainnya, yang bukan sekolah penggerak.
Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) harus sukses dan mampu mengimbas ke sekolah lainnya. Sehingga iklim merdeka belajar bisa dirasakan oleh semua sekolah terutama peserta didik.
Dengan mengadakan lokakarya yang bertemakan disiplin positif ini bertujuan membangun pendekatan untuk menerapkan disiplin dari dalam diri peserta didik tanpa hukuman dan hadiah. Kegiatan disiplin positif perlu diterapkan dalam lingkungan sekolah.
"Dengan menerapkan disiplin positif, diharapkan tindak kekerasan dapat dihindari di sekolah," ungkapnya.
Dia juga menambahkan, lokakarya disiplin positif ini diharapkan menjadi wahana bagi para pendidik. Untuk meningkatkan keterampilan dalam mengelola kelas. Dengan menerapkan disiplin positif, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran tentang kedisiplinan.
Serta memberdayakan peserta didik untuk melakukan sesuatu tanpa ancaman, iming-iming, sogokan maupun hukuman. Dengan disiplin positif, dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberikan dampak positif bagi perkembangan peserta didik.
"Saya berharap, setelah mengikuti lokakarya ini. Sekolah dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam pengelolaan kelas dan pelatihan siswa. Dengan melalui disiplin positif," harap Juliansyah.(fps)