MAJE - Sejumlah bangunan Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Pelauhan Linau Desa Linau Kecamatan Maje porak poranda, Rabu 16 Oktober 2024 sekira pukul 4.30 WIB dinihari.
Kejadian ini setelah bangunan diterjang ombak dengan ketinggian sekitar 8 Meter (M). Ada tiga bangunan pelaku UMKM yang hancur dan porak poranda, diantaranya milik Risa Mawarti (28) warga setempat, dua lagi kakak beradik Oxi Radiansyah (34) dan Eni Yunani (32) warga Desa Muara Jaya Kecamatan Maje.
Kerugian yang dialami ditafsirkan mencapai puluhan juta. Dalam peristiwa ini, tidak ada korban jiwa.
Pemilik UMKM Oxi Radiansyah menceritakan, baru mengetahui bangunan usaha miliknya hancur dan porak-poranda setelah menerima telepon dari saudaranya sekira pukul 4.30 WIB.
Saat dicek, benar saja semua barang yang ada di outlet miliknya berantakan. Akibat peristiwa ini ada beberapa barang yang tidak bisa diselamatkan (rusak berat,red) diantara spekar, ganjet, alat masak, hingga peralon air.
BACA JUGA:Musim Angin Selatan datang, Nelayan Kaur Waspada Gelombang Tinggi
BACA JUGA:2 Nelayan Hilang Ditemukan Selamat, Simak Saran Polisi Agar Nelayan Tak Hilang Kontak
"Dari pukul 18.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB kondisi gelombang laut, masih stabil. Dari pukul 21.00 WIB ke atas kondisi gelombang laut mulai pasang. Saya pikir tidak bakal terjadi seperti ini. Karena kondisi gelombang laut seperti ini sudah sering terjadi. Ternyata subuh, gelombang laut naik ke atas talut, hingga merusak sejumlah bangunan UMKM termasuk saya. Kalau saya tahu bakal seperti ini pastinya akan kami kondisikan dulu," paparnya.
Terpisah, Kapolres Kaur AKBP Yuriko Fernanda, SH, S.IK, MH melalui Kapolsek Maje Ipda Alpino, SH membenarkan, ada sejumlah bangunan pelaku UMKM rusak dan porak poranda.
Untungnya dalam peristiwa, ini tidak ada korban jiwa. Kepada masyarakat dan para nelayan dirinya mengimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati. Karena kondisi gelombang saat ini sedang tidak tinggi.
"Kejadian ini, mengingat kita semua untuk selalu berhati-hati dimanapun dan kapanpun," ujarnya.
Sementara di Desa Merpas Kecamatan Nasal, setidaknya ada 5 perahu yang rusak parah dihatam gelombang laut, saat sedang terparkir di labuhan.
Lima perahu tersebut mengalami kerusakan patah sayap, selasar sampan rusak, hingga mesin terendam. Kerugian ditafsirkan mencapai Rp 25 juta. Tidak ada korban, dalam kejadian ini.
"Kerusakan sampan nelayan disini patah tujah, perakon kantor patah, selasar sampan habis, mesin terendam. Kerugiannya, lebih kurang 5jt an persampan, total kerugian itu sekitar 25 juta," ujar Hadi susanto (36) nelayan setempat.*