KORANRADARKAUR.ID - Desa Wisata Cipta Karya Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Letak desa wisata ini tepatnya di Kecamatan Sungai Betung Kabupaten Bengkayang. Desa wisata ini merupakan salah satu yang terbaik di Provinsi Kalbar.
Ini dibuktikan dengan diputuskannya desa tersebut sebagai juara terfavorit dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023. Desa Wisata Cipta Karya Dan berbatasan langsung dengan wilayah ibu kota Kabupaten Bengkayang.
Sehinga waktu tempuh menuju Desa Wisata Cipta Karya dari ibu kota Kabupate hanya ±15 menit. Luas Desa Wisata Cipta Karya 43,09 Kilometer persegi (Km²) yang kaya potensi alam. Potensi itu mulai dari hutan, pegunungan, bukit, sumber mata air pegunungan, perkebunan karet dan persawahan.
Belum lagi adanya kekayaan flora dan fauna yang beberapa di antaranya berstatus langka dan dilindungi. Seperti bunga Rafflessia Tuan Mudae dan Rhizhantes Lowii (rafflessia terkecil di dunia, red). Kemudian bunga anggrek kasut hijau (phapiophilum hooker).
Juga ada burung enggang, burung ruai, owa, kubung, beberapa jenis kupu-kupu dan serangga hutan, pasak bumi, kodok tanduk dan lainnya.
BACA JUGA:Desa Wisata Muntei, Gerbang Masuknya Wisatawan di Kepulauan Mentawai Sumbar
BACA JUGA:PENTING DIKETAHUI! Berikut Pengertian Serta Konsep Pengembangan Desa Wisata
Atraksi Wisata di Desa Wisata Cipta Karya terus dikembangkan oleh Pemerintah Desa Cipta Karya lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Mereka bekerjasama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam pengelolaannya. Beberapa destinasi wisata di Desa Wisata Cipta Karya yang cukup dikenal seperti Sepadang Hill, Air Terjun Riam Palayo, Bukit Pajamet.
Ataupun Hutan Adat Kalong yang merupakan bekas pemukiman purba masyarakat Sub Dayak Bakati. Kini peninggalannya berupa situs hijau yang terdiri dari berbagai jenis pogon buah lokal asli Kalimantan. Habitat rafflessia juga tumbuh disini, juga permandian Batu Bide dan Bukit Gampo.
Ada pula track untuk mountain bike, junggle tracking dan jalur sepeda keliling desa. Kemudian adtraksi Nyikup/Nyampaok, kebut lumpur, main sumpitan, pangka gasing, event Maka Dio (pesta padi baru) dan event adat Basansam (betutup kampung).
Biar lebih jelas yuk simak beberapa wisata unggulannya seperti melansir jadesta.kemenparekraf.go.id, Jumat 11 Oktober 2024.
1. Jelajah Hutan Adat
Hutan Adat Kalong merupakan bekas pemukiman purba masyarakat sub suku Dayak Bakati. Suku ini sebarannya mencakup Kabupaten Bengkayang, Sambas, Singkawang, Mempawah dan Landak. Bekas pemukiman itu kini menjadi situs hijau, karena ditumbuhi berbagai jenis buah asli hutan Kalimantan.
Ini ditanam masyarakat Dayak Bakati yang mendiami tempat tersebut di masa lampau. Di beberapa titik hutan adat ini juga jadi habitat tumbuhnya bunga langka Rafflessia Tuan Mudae. Berdampingan dengan hutan adat kalong ini kita bisa nginap dengan tenda di camping ground Bukit Salapar dan tempat mandinya di Batu Bide.