Julius menjelaskan, telah menyiagakan ratusan personel untuk mengatasi persoalan geng motor ini.
Mulai dari personel Polda, Kepolisian Resor Kota (Polresta) dan Kepolisian Sektor (Polsek) di Kota Bengkulu.
Bahkan pihakya semakin turin melakukan patroli, guna memastikan tidak ada aksi geng motor yang meresahkan masyarakat.
"Patroli terus dilakukan sebagai antisipasi terjadinya aksi geng motor yang meresahkan," beber Julius.
BACA JUGA:BPMP Provinsi Bengkulu Gelar Advokasi Platform Merdeka Mengajar di Kaur
Diketahui, Polresta Bengkulu telah melakukan pembinaan terhadap 32 pelajar yang terlibat geng motor dengan didampingi oleh orang tua, kepala sekolah, tokoh masyarakat dan tokoh agama di wilayah tersebut.
Pembinaan tersebut dilakukan untuk memberikan pencerahan kepada pemuda yang terlibat geng motor agar tidak mengulangi kesalahan, keluar dari geng motor, serta menghindari kegiatan yang tidak bermanfaat.
"Jika membawa senjata tajam kemudian melukai orang lain, itu sudah bukan lagi kenakalan remaja, melainkan kejahatan," sebut Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Deddy Nata, S.IK.
Ia menyebut, bahwa fenomena geng motor atau kelompok pemuda di Kota Bengkulu sangat mengkhawatirkan dan meresahkan masyarakat.
BACA JUGA:SIAP-SIAP! Temukan Calon Tersangka, Kasus Bantuan PIP Melibatkan Orang Banyak
Karenanya, fenomena ini tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai kenakalan remaja.
Melainkan tindakan yang mengarah pada tindak pidana.
"Ini harus jadi perhatian serius. Semua unsur masyarakat harus terlibat dalam penanggulangan," tandasnya. (*)