BENGKULU SELATAN (BS) - Upaya pengusutan aksi tindakan oknum yang nekat melakukan pungutan liar (Pungli), dalam penyaluran bantuan dana Program Indonesia Pintar (PIP) terus berlanjut.
Terbaru, Plh Kadis Dikbud BS Lusi Wijaya, M.Pd memastikan, dalam waktu dekayt akan langsung berangkat terbang ke Jakarta untuk melaporkan hal tersebut ke Kemendikbudristek RI.
Bahkan, saat dikonfirmasi Radar Kaur (RKa), Lusi mengakui jika tidak ada halangan dan rintangan, pihaknya akan langsung berangkat ke Jakarta pada hari, Senin 7 Oktober 2024.
Menurut Lusi, kedatangan mereka ke Kemendikbudristek RI tersebut tidak lain bertujuan untuk menyerahkan bukti dugaan pemotongan dana PIP untuk siswa kurang mampu di BS.
BACA JUGA:Meresahkan Masyarakat, Kadis Dikbud Bengkulu Selatan Laporkan Dugaan Pungli PIP ke Jaksa
BACA JUGA:Setelah Dipolitisasi, Pencairan Dana PIP di Bengkulu Selatan Dipotong Oknum, Rp 25 ribu - 50 Ribu
Sejauh ini, pihak Dinas Dikbud Kabupaten BS sudah melakukan pemberkasan terkait setumpuk barang bukti terkait persoalan itu.
Bahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan APH.
"Kalau tidak ada halangan, Insya Allah besok Senin (7 Oktober 2024, red) saya bersama tim berangkat ke Kemendikbudristek RI," kata Lusi.
Kadis melanjutkan, hal pertama saja yang akan ditunjukkan yaitu berupa bukti-bukti dugaan pempotongan PIP yang selama ini diresahkan masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan koordinasi ke pihak kementerian terkait regulasi pembentukan tim penarikan dana PIP dari penerima.
Kadis menjelaskan, pihaknya sama sekali tidak ragu atau apa yang akan dilaporkan tersebut.
Sebab, tindak pemotongan PIP yang dilakukan oknum tertentu sangat menciderai dunia pendidikan.
Pertama, pihak sekolah tertuduh menjadi aktor dibalik pemotongan. Lalu Dinas Dikbud juga tertuduh menjadi pihak yang memerintahkan.
BACA JUGA:Marak Isu Bantuan PIP Jadi Ladang Politisasi, Kepsek : Dana PIP Tak Bisa Cair Tanpa Rekom Sekolah