Untuk mandi bisa di sungai langsung, atau di kamar mandi yang sudah disiapkan. Bila ingin menghidupkan api unggun juga bisa dilakukan di lapangan.
Memasuki area glamping Rindu Hati, setiap pengunjung dikenakan biaya Rp 3 ribu/orang dengan parkir kendaraan mobil Rp 5 ribu/unit.
BACA JUGA:Mengunjungi Desa Wisata Terulung, Disuguhi Pantai yang Unik Hingga Atraksi Budaya
Pengunjung disuguhkan beragam potensi wisata mulai glamour glamping serta permainan uji nyali di aliran Sungai Rindu Hati, yang dikenal dengan tubing.
Sedangkan untuk permainan tubing, pengunjung harus membayar Rp 50 ribu/orang.
Pengunjung diajak untuk menikmati derasnya aliran Sungai Rindu Hati menggunakan ban yang sudah disiapkan. Sejak dibuka hingga saat ini, pengunjung glamping Rindu Hati nyaris tidak pernah sepi, apalagi di weekend.
Tidak hanya warga Provinsi Bengkulu saja glamping Rindu Hati juga menjadi tujuan wisata masyarakat dari provinsi tetangga, seperti Jambi dan Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Mengunjungi Napal Jungur, Desa Wisata Terbaik yang Tersembunyi di Pedalaman Seluma
"Hari-hari libur nasional, lebaran, tahun baru ini padat sekali, sampai kehabisan tenda banyak yang mau menginap. Itu dalam sebulan pendapatan bisa mencapai Rp 50 juta.
Tapi kalau hari-hari biasanya umumnya mandi-mandi dan main di sungai pendapatannya bisa masuk Rp 10 jutaan per bulan.
Di sini kami menawarkan wisata alam yang khas," tutur Direktut BUMDes Duatei Mandiri, Muhammad Haidir Ali mengutip kanaldesa.com,. Glamping Rindu Hati, tak hanya menjadi magnet wisata alam yang menghasilkan pendapatan bagi desa.
Namun juga memberdayakan masyarakat secara ekonomi. Ini terlihat dengan bertambahnya pedagang di sekitar kawasan glamping.