Pemupukan Kelapa Sawit Sistem Kocoran Lebih Tingkatkan Produksi Buah, Benarkah?

Selasa 10 Sep 2024 - 11:03 WIB
Reporter : Hery Kurniawan
Editor : Daspan Haryadi

Junaidi (45) warga Langkat Provinsi Sumatera Utata mengklaim, berhasil meningkatkan hasil panen dengan menerapkan sistem pemupukan kocor.

BACA JUGA:MEMBANGGAKAN! 4 Wartawan BerPrestasi di Porwanas XIV Dapat Penghargaan dari Gubernur Bengkulu

BACA JUGA:Pemda Bangka Belitung Kurangi TPP ASN dan Gaji Honorer, Simak Penyebabnya

Menurutnya, metode ini melibatkan larutan pupuk kimia 10-20 kg/drum dan POC Dyna Grow  4  – 8  liter /drum dilarutkan dalam drum yang berisikan air sebanyak 150-200 liter air.

Ini kemudian diberikan langsung ke tanah sekitar akar tanaman sebanyak 1,5 – 2 liter /pohon. 

Dengan demikian, nutrisi dapat diserap lebih efisien oleh tanaman kelapa sawit, yang menghasilkan peningkatan produksi TBS kelapa sawit dari sekitar 1,2 ton menjadi hampir 2 ton/hektar.

Hal ini menunjukkan bahwa sistem pemupukan kocor dianggap lebih efektif daripada sistem tabur yang biasa digunakan, sesuai dengan pengalaman petani lokal seperti Junaidi. 

"Pemupukan sistem kocor ini sangat bagus dan terbukti produksi kelapa sawit lebih banyak,” ujarnya mengutip dynagrow.co.id,. 

Dengan penggunaan cukup 3 bulan 1 kali  aplikasi siram atau kocor, diakuinya, banyak petani di daerahnya telah beralih ke pemupukan dengan sistem kocor. 

Mereka sepakat bahwa cara ini lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem tabur. 

Pengalaman ini juga dibagikan oleh petani kelapa sawit lainnya di daerah tersebut, yang melihat hasil panen menjadi lebih maksimal setelah menerapkan sistem kocor.

Namun, Junaidi mengakui bahwa pemupukan kocor tidak dapat dilakukan saat musim hujan karena larutan pupuk dapat hanyut.

Oleh karena itu, pemupukan dengan sistem kocor biasanya dilakukan di luar musim hujan untuk memastikan efektivitasnya. ***

Kategori :