KORANRADARKAUR - Partai Komunis Indonesia (PKI) didirikan pada 1920 sebagai cabang dari Partai Komunis Internasional.
PKI bertujuan untuk mempromosikan ideologi komunis dan mengadvokasi revolusi kelas pekerja di Indonesia, yang saat itu masih berada di bawah penjajahan Belanda.
Dengan latar belakang tersebut, PKI mengusung prinsip-prinsip Marxisme-Leninisme dan berambisi untuk menciptakan masyarakat tanpa kelas yang dipimpin oleh proletariat.
Sejak awal berdirinya PKI menghadapi berbagai tantangan, termasuk penekanan dari pemerintah kolonial Belanda.
Namun, partai ini terus berkembang dan mendapatkan dukungan terutama di kalangan buruh dan petani yang merasakan ketidakadilan sosial.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, PKI menjadi salah satu kekuatan politik signifikan yang terlibat dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda dan dalam perumusan konstitusi negara.
BACA JUGA:Penanganan Kelapa Sawit Trek, Lakukan 6 Langkah Berikut Ini, Buktikan Hasilnya
BACA JUGA:PENTING! BKN Tetapkan Meterai Tempel dan E-Meterai Dapat Digunakan Pelamar CPNS
Namun, reputasi PKI mulai tercoreng karena sejumlah tindakan kontroversial yang dianggap brutal dan kejam.
Salah satu periode yang sangat kelam adalah pada tahun 1960-an, ketika PKI terlibat dalam serangkaian aksi kekerasan dan terorisme.
PKI dikenal karena pendekatan revolusionernya yang agresif untuk mencapai tujuan politiknya. Mereka mengorganisir massa, melakukan propaganda, dan terlibat dalam bentrokan fisik dengan kelompok-kelompok politik lainnya.
Salah satu contoh dari kekejaman PKI adalah tindakan mereka selama Agresi Militer Belanda, di mana mereka terlibat dalam kekerasan terhadap kelompok yang dianggap sebagai lawan politik.
Selain itu, pada akhir 1960-an, PKI terlibat dalam gerakan 30 September (G30S) yang berujung pada penculikan dan pembunuhan enam jenderal tinggi TNI.
Tindakan tersebut dianggap sebagai upaya kudeta dan membawa dampak besar terhadap citra PKI di mata masyarakat dan pemerintah.
Pada akhirnya, tindakan kekerasan PKI menyebabkan meningkatnya ketegangan politik di Indonesia, yang puncaknya adalah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965.