Mengenal Sebutan Teh dan Mah dalam Suku Sunda, Suku Terbanyak Kedua di Indonesia

Rabu 04 Sep 2024 - 13:21 WIB
Reporter : Etika Larasati Khontesa
Editor : Dedi Julizar

KORANRADARKAUR.ID - Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat Pulau Jawa. Suku Sunda mendiami wilayah yang disebut Tatar Pasundan.

Suku Sunda memiliki ciri khas, seperti logat yang khas yaitu mendayu-dayu atau nadanya bergelombang. Selain itu bahasa Sunda juga sering menambahkan kata "teh" dan "mah".

Seperti diketahui, Suku Sunda merupakan populasi suku terbanyak kedua di Indonesia. Dulunya, Suku Sunda berasal dari keturunan Austronesia (ras Mongolid atau ras yang tersebar dari Taiwan hingga Hawaii) yang berada di Taiwan.

Namun, pendapat lain mengatakan Suku Sunda berasal dari Sundalandia, yakni ras yang mendiami semenanjung cekungan besar. Saat ini, cekungan tersebut telah membentuk Laut Jawa, Selat Malaka dan Selat Jawa.

Tak cukup disana, ternyata Suku Sunda memiliki rumah adat yang sangat menakjubkan. Mengutip dari regional.kompas.com, berikut ini rumah adat Suku Sunda.

BACA JUGA:FINAL! DPRD Miliki 7 Fraksi, Cek di Sini Nama Fraksinya

BACA JUGA:Inovasi Perkebunan Kelapa Sawit, Cukup dengan Sederhana untuk Hasil Melimpah

1.Rumah Adat Badak Heuay 

Istilah Badak Heuay memiliki arti badak yang menguap. Ciri-ciri rumah ini seperti badak yang tengah menguap.

Fungsi rumah ini adalah untuk menerima tamu laki-laki. Badak Heuay merupakan rumah yang banyak ditemukan di daerah Sukabumi.

2.Rumah Adat Buka Pongpok

Rumah adat ini memiliki pintu masuk sejajar dengan salah satu ujung atap atau suhunan. Bentuk rumah dengan pintu menghadap ke jalan, sedangkan atap rumah tidak kelihatan jika dilihat dari arah muka rumah.

3.Rumah Adat Tagog Anjing 

Rumah adat Tagog Anjing berbentuk seperti anjing nagog (anjing yang sedang jongkok atau duduk).

Selain itu, rumah ini berbentuk seperti rumah panggung. Perbedaannya terletak pada pondasi bangunan yang lebih rendah dari rumah adat Sunda pada umumnya.

Kategori :