Beberapa teknik pengendalian ulat api yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
- Pengendalian secara mekanik, yaitu pengutipan ulat ataupun pupa di lapangan kemudian dimusnahkan.
- Pengendalian secara hayati, dilakukan dengan penggunaan parasitoid larva seperti Trichogramma sp dan predator berupa Eocanthecona sp, ataupun Penggunaan virus seperti Granulosis Baculoviruses, MNPV (Multiple Nucleo Polyhedro Virus).
BACA JUGA:Ingin Khodam Pendamping di Padepokan Tangan Suci, Begini Ritualnya
- Penggunaan insektisida, dilakukan dengan penyemprotan (spraying) dilakukan tanaman yang berumur 2,5 tahun dengan menggunakan penyemprotan tangan, sedangkan tanaman yang berumur lebih dari 5 tahun penyemprotan dilakukan dengan mesin penyemprot.
3. Nematoda Rhadinaphelenchus cocophilus
Hama ini menyerang akar tanaman kelapa sawit.
Serangan nematoda Rhadinaphelenchus cocopilus menimbulkan gejala berupa daun-daun muda yang akan membuka menjadi tergulung dan tumbuh tegak.
Selanjutnya daun berubah warna menjadi kuning dan mengering. Tandan bunga membusuk dan tidak membuka, sehingga tidak menghasilkan buah.
BACA JUGA:Suzuki APV Terbaru 2024, Penjualan Meroket, Fitur Berikan Kenyamanan
Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu, dengan cara tanaman yang terserang diracun dengan natrium arsenit.
Untuk memberantas sumber infeksi, setelah tanaman mati atau kering dibongkar lalu dibakar.
4. Kumbang Oryctes rhinoceros
Serangan hama ini cukup membahayakan jika terjadi pada tanaman muda.
Sebab jika sampai mengenai titik tumbuhnya menyebabkan penyakit busuk dan mengakibatkan kematian.
Pengendalian kumbang ini dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kebun, terutama di sekitar tanaman.