Diameternya mencapai 25 sentimeter, dengan diameter terkecil 10 sentimeter.
Perempuan Mursi biasanya menggunakan salep tanaman untuk mengobati luka yang ditimbulkan dari bekas piring.
Semakin besar piring menunjukkan bahwa wanita yang menggunakannya sudah dewasa dan siap menikah.
BACA JUGA:Pendaftaran Pilkada di 43 Daerah Diperpanjang, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:21 Tahun Sejak Berdiri 2003, Berikut Ini 7 Bupati yang Pernah Pimpin Kabupaten Kaur
Itulah mengapa pria harus menyiapkan mahar yang lebih mahal untuk wanita dengan piring besar di bibirnya.
Selain itu, piring di mulut ini menunjukkan kekuatan fisik wanita dari suku Mursi.
Piring itu bahkan menjadi simbol kecantikan dan kedewasaan.
Banyak harga diri yang menempel di bibir karena dipandang sebagai suatu kebanggaan.
Beberapa wanita mengecat piring bibir mereka untuk membuatnya lebih cantik.
Penggunaan piring bibir juga menunjukkan perbedaan antara mereka dan suku-suku lainnya.
Sebagai simbol kesuburan dan kelayakan untuk menikah, pelat bibir digunakan pada acara-acara penting seperti pernikahan dan kompetisi menari.
Wanita yang sudah menikah juga diharapkan untuk memasukkan piring mereka saat melayani suami. ***