M. Tabrani gugur pada 12 Januari 1984 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ia telah melahirkan bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
3. Bataha Santiago
Bataha Santiago tokoh masyarakat berasal dari Sangihe Talaud, Sulawesi Utara.
Ia merupakan raja ketiga Kerajaan Manganitu lahir di Desa Bowongtiwo-Kauhis tahun 1622. Ia memimpin kerajaan periode 1670-1675.
Ia menolak perjanjian persahabatan yang diajukan oleh Gubernur VOC, Robertus Padtbrugge. Karena penolakannya itu, ia dihukum pancung pada tahun 1675 di Tanjung Tahuna.
BACA JUGA:Cerita Awal Berdirinya Gerindra, Prabowo Subianto: 'Sering Diejek'
BACA JUGA:Soal Isu Calo Seleksi PPPK 2024, Bupati Minta Korban Melapor, Apa Kabar Terkini Saber Pungli?
4. KH. Ahmad Hanafiah
KH Ahmad Hanafiah ulama asal Lampung. Ia dikenal sebagai seorang ulama sekaligus pendidik yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Lahir 1894 di Lampung.
Ia pendiri dan pimpinan Pondok Pesantren Al-Kautsar, salah satu pesantren terkemuka di Lampung. Atas perannya dalam pertempuran di Kemarung.
Kala itu, Ahmad Hanafiah turut melawan pasukan Belanda bersama Laskar Hizbullah. Namun, saat pertempuran yang banyak menewaskan para santri itu ia ditangkap hidup-hidup oleh Belanda.
5. Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat dari Jepara, Jawa Tengah. Putri pertama dari sultan ketiga Kesultanan Demak.
Dibawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat ia mengembalikan perekonomian di wilayahnya yang sempat surut karena perebutan kekuasaan di Demak Binatara.
6. KH Abdul Chalim
KH Abdul Chalim ulama yang mendirikan Persatuan Guru-Guru Nahdlatul Ulama. Ia seorang komunikator andalan antara para alim ulama di seluruh Jawa.