Tarian daerah ini cukup populer dan sering digunakan untuk menyambut tamu penting. Tepak berupa kotak berisi kapur sirih dipersembahkan oleh penari kepada tamu melalui Tari Gending Sriwijaya.
2. Tari Erai-Erai
Tari Erai-Erai merupakan salah satu tarian daerah Sumsel. Tarian ini berkembang di tengah-tengah etnik Lematang. Tari Erai-Erai menceritakan kegembiraan ketika masa panen padi.
BACA JUGA:Perbedaan PPPK Paruh Waktu dan PPPK Penuh Waktu, Simak Mekanisme Gajinya
3. Tari Tanggai
Tari Tanggai merupakan tarian yang sudah ada sejak abad ke-5 Masehi (M). Tarian ini ditujukan sebagai persembahan bagi Dewa Siwa dengan membawa sesajen berisi buah dan aneka ragam bunga.
4. Tari Kebagh
Tari Kebagh merupakan tarian yang dipentaskan untuk menyambut tamu. Tarian ini sering dipentaskan pada acara resmi seperti resepsi pernikahan. Tari Kebagh diciptakan untuk memberikan hiburan dengan diiringi kenong dan rehab.
5. Tari Sambut Silampari
Tari Sambut Silampari biasanya dipentaskan dalam suatu hajatan. Dalam pementasan tarian ini, konon para tetua kampung dengan kekuatan supranatural memanggil peri dari kahyangan untuk turun ke bumi dan menghibur masyarakat pada hajatan tersebut.
BACA JUGA:Suku Dayak Memiliki 4 Mahkluk Mitologi, Ini Nama-Namanya
6. Tari Begambo
Tari Begambo diciptakan oleh seorang seniman asal Kecamatan Babat Toman, Dusun Toman. Tarian daerah ini, salah satu mengisahkan kebiasaan masyarakat Toman dalam mengelola tanaman gambo.
Gambo sendiri merupakan tanaman dengan beragam khasiat seperti obat flu bagi ibu dan bayi.
7. Tari Tepak Keraton
Untuk menyambut Panglima Kodam IV Sriwijaya, Bridgen Ishak Juarsa, Hj. Anna Kumari membuat Tari Tepak Keraton. Tarian ini dibuat karena Tari Gending Sriwijaya dilarang pada saat itu.