TANJUNG KEMUNING – Kini sedang musim kemarau yang menyebabkan sumur warga Kaur khususnya wilayah Tanjung Kemuning mulai berkurang. Warga mulai serbu sungai Padang Guci (Paguci), Kamis 22 Agustus 2024.
Warga selain mandi sungai dan sudah mulai angkut air untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan debit air sungai juga sudah mulai surut.
Kades Padang Kedondong, Wigio mengatakan, musim panas sudah beberapa minggu ini bukan hanya air sumur warga mulai berkurang.
Namun petani tidak bisa menanam padi. Karena tidak ada air lantaran belum datang hujan.
Terpaksa warga mandi sungai bila sudah kekurangan air.
BACA JUGA:KUA-PPAS APBD-P Kaur 2024 Dilanjutkan, Tapi Harus Dicermati Lagi
BACA JUGA:Jutaan Batang Rokok Ilegal di Bengkulu Disita, Berikut Ciri-Ciri Rokok Ilegal
Sementara air sumur yang ada digunakan untuk memasak. Kebutuhan air bersih memang masih kekurangan.
Mandi di sungai tidak ada larangan, namun tetap waspada dan hati-hati, apa lagi yang membawa kendaraan jangan sampai lengah.
Sebab bisa saja debit air bertambah, lantaran hujan di bagian hulu sungai.
Sungai Paguci di bawah jembatan Desa Padang Kedondong menjadi langganan warga bila musim panas.
Bahkan bila panas berkepanjangan, banyak warga berdatangan mandi dan angkut air menggunakan jerigen dan tempat yang bisa menampung air.
Beruntung jarak sungai masih terjangkau, sehingga bila terjadi kemarau, warga tidak begitu jauh mandi dan angkut air untuk kebutuhan di rumah. “Mudah-mudahan sering datang hujan, agar tidak mandi sungai lagi,” sampainya.
Terpisah, Titin (45) warga Desa Padang Kedondong menuturkan, kini sedang musim panas dan jarang sekali hujan. Warga sudah banyak berdatangan ke sungai Paguci.
Selain itu, desa merupakan dataran tinggi dan bila beberapa bulan tidak datang hujan, maka sumur warga berkurang dan bahkan bisa kering. Oleh sebab itu, kini warga mulai mandi ke sungai.